Jumat 13 Aug 2021 05:56 WIB

Pupuk Kaltim Bina Ratusan UMKM Lewat Aplikasi Digital

Aplikasi Mitros diharapkan semakin membantu UMKM lokal untuk go digital

Rep: Dedy Darmawan Nasution / Red: Hiru Muhammad
Pupuk Kaltim dukung ketahanan pangan dengan terus menelurkan inovasi berkelanjutan.
Foto: Pupuk Kaltim
Pupuk Kaltim dukung ketahanan pangan dengan terus menelurkan inovasi berkelanjutan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Seiring pentingnya peran teknologi digital untuk membantu UKM lokal naik kelas, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), merintis aplikasi Mitra Binaan Online Store (Mitros) bagi ratusan UMKM lokal di wilayah sekitar Perusahaan.

Bertepatan dengan Hari UMKM Nasional yang jatuh pada 12 Agustus, adanya aplikasi Mitros diharapkan semakin membantu UMKM lokal untuk go digital dan menjangkau pasar yang lebih luas lewat adopsi teknologi secara berkelanjutan. Tercatat terdapat ratusan UMKM lokal di wilayah Kaltim berhasil meningkatkan penghasilan disaat masa pandemi Covid-19.

Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi, mengatakan, sebagai perusahaan produsen Urea terbesar di Indonesia dan anggota dari PT Pupuk Indonesia (Persero), transformasi digital telah menjadi fokus utama PKT sejak beberapa tahun belakangan."Digitalisasi terintegrasi yang dilakukan PKT berhasil meningkatkan daya saing Perusahaan, sekaligus meningkatkan efisiensi energi," kata Rahmat dalam keterangan resminya, Kamis (12/8).

Rahmad menjelaskan, gelombang kedua pandemi saat ini semakin menuntut para pelaku industri untuk terus beradaptasi pada teknologi. Di level perusahaan, percepatan adopsi teknologi mampu menjadi kunci produktivitas, baik secara bisnis maupun operasional.

PKT juga melihat percepatan adopsi teknologi akan mampu memberikan dampak positif bagi keberlangsungan UMKM, terlebih di tengah kontraksi ekonomi saat ini.

"Kami mengajak para UMKM lokal untuk mampu memanfaatkan teknologi digital secara fasih. Melalui kehadiran Mitros yang dirancang untuk mempermudah adopsi teknologi oleh UMKM lokal, kami berharap dampak positif yang kami rasakan juga dapat dirasakan oleh UMKM,” ujarnya.

Lebih lanjut, aplikasi Mitros memungkinkan pelaku UMKM lokal menjual produk secara online, dengan berbagai kategori dari mulai Mitra Food (warung, cafe, restoran), Mitra Mart (minimarket, toko), Mitra Med (apotek), hingga pelayanan jasa seperti Mitra Express (ojek, kirim barang) dan Mitra Clean (cuci mobil, laundri).

Selain itu, terdapat juga fitur event yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku UKM untuk mempromosikan produknya secara bersamaan secara virtual. Hingga kini, sudah ada 148 pelaku UMKM yang bergabung dalam aplikasi tersebut. Adapun para pelaku UMKM tersebut tidak hanya dikhususkan bagi Mitra Binaan PKT saja, tetapi juga pelaku UMKM lokal di Bontang.

Dari sisi pembayaran, pembeli turut diberi kemudahan karena beberapa metode yang ditawarkan, yakni sistem transfer, dan cash on delivery (cod).

Adapun beberapa pilihan pengiriman di antaranya melalui take away atau pengambilan langsung. Untuk menggunakannya, baik penjual maupun pembeli dapat mengunduh Mitros secara bebas melalui layanan Google Playstore. Nantinya, penjual yang ingin mendaftarkan tokonya terlebih dahulu perlu mengakses contact form pendaftaran melalui aplikasi. Jika dinilai memenuhi persyaratan, calon pelapak akan langsung mendapat akses untuk menawarkan produk.“Kami berharap Hari UMKM Nasional ini bisa menjadi momentum kebangkitan bersama bagi UMKM. Kolaborasi dan gotong royong menjadi kunci untuk tetap mampu menjaga keberlangsungan di kondisi saat ini. Ke depan kami akan terus memberikan inovasi terbaik yang tidak hanya berguna bagi Perusahaan, namun juga masyarakat sekitar,” jelas Rahmad.

Tidak hanya proses digitalisasi, ia mengatakan, komitmen menyeluruh PKT terhadap UMKM turut dibuktikan melalui Program Kemitraan yang dijalankan sejak 1996.

Lewat pembinaan dan pendampingan terhadap UMKM, PKT berhasil membawa 2 UMKM binaannya di Kota Bontang mendapatkan sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) untuk produk dari Batik Beras Basah dan Batik Kuntul Perak. Ke depan, PKT menargetkan akan ada lebih banyak lagi UMKM binaannya yang mengantongi sertifikat SNI agar bisa bersaing dengan produk lain.“Sejak awal dimulainya Program Kemitraan, kami secara konsisten berkomitmen meningkatkan kualitas dan daya saing produk para mitra binaan melalui pendampingan mendapatkan sertifikasi SNI. Melalui sertifikasi SNI, berarti produk usaha tersebut senantiasa memberi jaminan mutu dan kualitas pada konsumen," ujarnya. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement