REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sore ini, Kamis (7/1) ditutup memerah. IHSG turun 1,704 persen atau 78,534 poin ke level 4.530,448.
Pengamat Pasar Modal IPMI International School, Roy Sembel mengatakan pelemahan pasar saham kali ini mendapat tekanan cukup kuat dari anjloknya pasar modal Cina. Saham-saham di Shanghai Composite Index di bursa Shanghai Stock Exchange (SSE), misalnya, anjlok sejauh 7,32 persen di level 3.115,89. Adapun kinerja bursa Shenzhen (SZSE) turun 8,384 persen.
Roy memaklumi hal ini. Menurutnya pasar modal Indonesia akan terpengaruh dengan adanya keterkaitan ekonomi yang cukup tinggi antara Indonesia dan Cina. Kedua negara itu memiliki hubungan dagang luar biasa.
"Juga sebagai bagian dari emerging market bergeraknya biasanya bersama. Marketnya anjlok biasanya pasar modal kita juga ikut bersimpati," jelas Roy, ketika dihubungi Republika, Kamis (7/1).
Dalam beberapa pemberitaan asing, Bank Sentral Cina (PBoC) dikatakan mengejutkan pasar dengan membiarkan yuan berada di level 6,5646 yuan per dolar AS. Level ini adalah yang terendah sejak Maret 2011.
Cina, yang membiarkan yuan kembali terdevaluasi membuat mata uang di seluruh wilayah terguncang. Ini juga yang membuat pasar sahamnya jatuh karena ketakutan para investor.
Meski begitu, Roy berpendapat, hal ini sesungguhnya bukan keadaan yang mengejutkan. Pada dasarnya pelaku pasar sudah berekspektasi soal penurunan nilai mata uang yuan.
"Tidak terlalu kaget, tahun lalu sudah melemahkan mata uangnya, dengan ini otomatis sudah beberapa kali, pasar ekspektasi ke depannya mungkin akan berlanjut lagi," tutur dia.
Ditambah lagi melihat pertumbuhan Cina yang kini berada di level 6 persen. Padahal sebelumnya pertumbuhan ekonomi negara itu bisa mencapai 10 persen.
Dengan pelemahan ini, menurutnya sangat memungkinkan bagi IHSG untuk melemah di atas 2,5 persen. Karenanya, situasi ini tentu tidak akan menguntungkan bagi investor jangka pendek.
"Sangat mungkin tertekan sampai 40-100 persen, tapi untuk investasi jangka panjang kinerjanya masih oke," lanjut dia.