REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Daya dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Balikpapan Unit 1 sebesar 110 Mega Watt dijadwalkan sudah masuk pada jaringan distribusi sistem Mahakam pada 7 Januari ini. Hal tersebut sesuai janji PT PLN Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara pada awal Desember 2015 lalu.
"Saat ini kami sudah melakukan penyesuaian dan penyetelan, tuning and setting," kata Manajer Pembangkitan Sektor Balikpapan PT PLN Wilayah Kalimantan Timur dan Utara Marsudi, Rabu (6/1).
Proses tuning dan percobaan pembebanan itu berlangsung sejak 5 Januari lalu hingga 16 Januari mendatang. Sedikit demi sedikit atau secara bertahap listrik dari PLTU Teluk Balikpapan dialirkan ke dalam Sistem Mahakam. "Jadi tidak langsung 110 MW. Mulainya mungkin 25 MW dulu. Bila sudah stabil baru terus kami naikkan hingga beban maksimal tercapai," ujarnya.
Selain uji coba memasukkan setrum ke dalam jaringan distribusi, turut diuji pula sistem pengendali dan perlindungannya. Di sisi lain, sementara proses penyetelan ini berlangsung, Marsudi menyebutkan, ada kemungkinan terjadi Sistem Mahakam kehilangan daya untuk beberapa lama secara mendadak.
"Kami bersiap untuk semua kemungkinan dan berusaha mengurangi potensi pemadaman," katanya.
Pembangkit di tepi Teluk Balikpapan di Kawasan Industri Kariangau total berdaya 2X110 Mega Watt (MW). Menurut GM Pembangkit Jawa Bali Deddy Marsetionadi yang mengawasi operasi penyesuaian tersebut, giliran pembangkit kedua akan datang di bulan Juni 2016.
PLTU Balikpapan akan menjadi jawaban bagi PLN dari kekurangan pasokan listrik hingga 50 MW saat beban puncak di Sistem Mahakam. Saat ini dari seluruh pembangkit yang ada, PLN mendapat setrum 370 MW sementara kebutuhannya mencapai 420 MW. Untuk sementara pelanggan besar seperti mal, hotel, dan restoran yang punya genset sendiri untuk keluar dari sistem semasa lebih kurang 6 jam beban puncak tersebut, yaitu antara pukul 18.00 hingga 23.00 setiap hari.
Karena itu tambahan 110 MW di awal tahun, serta 110 MW lagi di pertengahan tahun 2016 akan sangat berarti. PLTU Teluk Balikpapan menggunakan perangkat turbin uap Dongfang. Untuk merebus air di dalam ketel atau boiler guna mendapatkan uap bertekanan tinggi digunakan batubara.