Rabu 06 Jan 2016 07:05 WIB

Prospek Pasar Modal Syariah Tahun Ini Lebih Menjanjikan

Rep: Risa Herdahita/ Red: Nidia Zuraya
Bursa Efek Indonesia
Foto: Andika Wahyu/Antara
Bursa Efek Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prospek pasar modal syariah di 2016 dinilai akan lebih baik dibandingkan tahun lalu. Besarnya perhatian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada pasar modal syariah, terutama melalui deregulasi maupun pembuatan regulasi baru, diperkirakan akan memberikan dorongan positif.

Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Guntur Tri Hariyanto mengatakan hingga akhir tahun lalu jumlah investor syariah di pasar modal tumbuh pesat hingga di atas 50 persen. Sementara jumlah reksa dana syariah aktif tumbuh 24 persen.

"Paling tidak, bila dilihat dari perkembangan minat investor terhadap pasar modal syariah semakin bertumbuh," kata dia ketika dihubungi Republika, Rabu (6/1).

Ia melihat tahun 2016 merupakan tahun yang memberikan peluang lebih baik dibanding 2015 bagi investasi, namun downside risk masih cukup besar. Meski begitu, menurut dia, kinerja pasar modal syariah tahun ini akan tetap dipengaruhi oleh kondisi pasar keuangan global dan domestik. 

Di balik perkembangannya yang menjanjikan, pangsa pasar modal syariah masih akan kecil. Itu baik untuk reksa dana maupun sukuk. 

Hal itu, kata Guntur, karena perkembangan pasar modal syariah memang masih cukup tertinggal dibandingkan pasar modal konvensional. "Pengenalan dan pemahaman terhadap produk pun masih perlu diperdalam dan diperluas lagi," ujar dia.

Untuk pasar sukuk, sukuk pemerintah masih yang akan menjadi andalan. Terlebih pemerintah mentargetkan sekitar 24 persen dari surat berharga negara (SBN) atau sekitar Rp 140 triliun sukuk yang akan diterbitkan. 

Adapun rencana diterbitkannya aturan pembelian saham di luar negeri dengan melalui pasar modal syariah dalam negeri juga bisa menjadi salah satu daya tarik baru. Itu jika nantinya peraturan tersebut jadi diterbitkan.

"Di Bursa Efek Indonesia sudah terdapat sekitar 330 saham yang bisa masuk dalam kategori saham syariah. Sudah mencapai lebih dari 60 persen saham yang tercatat," lanjut Guntur.

 

Baca juga: Investor Pasar Modal Syariah Meningkat 53 Persen

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement