REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadikan pasar modal pada tahun 2016 sebagai alternatif sumber pembiayaan untuk jangka panjang. OJK akan terus melakukan pendalaman pasar dan memperbanyak emiten.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad, mengatakan, OJK akan semakin mendorong komitmen kesungguhan pelaku pasar modal untuk prestasi yang lebih baik lagi. Menurutnya, di tahun 2016 ini, akan semakin banyak dana jangka panjang yang dihimpun melalui pasar modal.
“Emiten akan diperbanyak, investor lokal akan terus diperbanyak, infrastruktur pasar modal dan tata kelola juga diperbaiki untuk menjaga kredibilitas pasar modal di depan investor domestik maupun internasional juga untuk menyambut MEA,” jelasnya di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (4/1).
Muliaman menambahkan, industri pasar modal cukup mengalami tekanan pada tahun 2015. Tapi dapat meningkatkan mobilisasi dana jangka panjdang dan menjaga kepercayaan pelaku pasar.
Dia menyebutkan, tahun 2015 pasar saham mencatatkan kenaikan mobilisasi dana emisi saham melalui right issue cukup tinggi mencapi 20,8 persen menjadi Rp 107 triliun. Dana penerbitan obligasi pemerintah mencapai Rp 352 triliun.
Dia menilai, tahun 2015 pasar modal mampu menjaga kepecayaan investor. Hal itu dikarenakan dukungan pemerintah pusat, daerah dan juga DPR. Berbagai paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah disambut positif dan meningkatkan kepercayaan investor. Dia optimistis ekonomi nasional akan semakin membaik di tahun 2016.
“Pasar modal bisa dimanfaatkan sebagai tempat untuk mobilisasi dana bagi korporasi dan BUMN. Hal itu dapat memperkuat struktur tata kelola perusahaan yang baik sehingga kepercayaan meningkat,” ucapnya.