REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) siap melakukan penilaian (assessment) terhadap bank swasta yang akan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun 2016. Pemerintah menargetkan penyaluran KUR tahun 2016 di kisaran Rp 100 triliun-Rp 120 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Nelson Tampubolon, mengatakan, selain bank BUMN, bank swasta juga diizinkan untuk menyalurkan KUR tahun ini. OJK mempersilakan bank-bank swasta yang tertarik menyalurkan KUR untuk mengajukan diri.
“Ya kita umumkan dulu saja keputusan komire KUR, nanti kita tunggu bank-bank yang tertarik, kita juga tidak bisa paksa,” kata Nelson di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (4/1).
Nelson menyatakan belum mendapat pernyataan minat dari bank-bank swasta untuk menyalurkan KUR. Dia menyebutkan, yang pasti syarat bank untuk menyalurkan KUR mempunyai rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) kredit UMKM di bawah 5 persen.
Saat ini baru tiga bank BUMN yang ditunjuk pemerintah untuk menyalurkan KUR, yakni BRI, Bank Mandiri dan BNI. Selain itu, sudah ada dua bank swasta dan dua bank pembangunan daerah (BPD) yang juga ditunjuka untuk menyalurkan KUR.
Bank Sinarmas dan Maybank Indonesia ditunjuk untuk menyalurkan KUR khusus Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Sedangkan BPD Nusa Tenggara Timur dan BPD KalimantanBarat ditunjuk untuk menyalurkan KUR di wilayah Indonesia bagian timur.
Baca juga: OJK: Bank Berdampak Sistemik Belum Perlu Tambah Modal