REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenaikan tingkat suku bunga bank sentral Amerika, Federal Reserve (The Fed), diprediksi tidak akan menimbulkan kekagetan luar biasa terhadap dunia usaha. Pasalnya rencana kenaikan ini sudah didengungkan sejak dua tahun lalu.
"Telah ada semacam peringatan sejak lama sekali sehingga dunia usaha sudah mulai mengantisipasi," ujar Direktur Eksekutif Institute Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati kepada Republika.co.id, Kamis (17/12).
Kenaikan suku bunga The Fed juga mengakhiri ketidakpastian di dunia usaha selama ini. Enny mengatakan dalam berbisnis yang terpenting adalah ada kepastian. Kalau sudah ada kepastian, maka spekulasi akan berkurang. "Jika spekulasi bisa diminimalkan, maka akan muncul satu kestabilan," kata dia.
Hanya saja di level berapa letak kestabilan tersebut jangan hanya melihat dari kepastian kenaikan suku bunga The Fed. Perhatikan pula faktor fundamentalnya. Fluktuasi nilai tukar rupiah didasarkan pada faktor fundamental dan psikologis atau sentimen. Faktor sentimen sudah terjawab dengan adanya kepastian The Fed.
Baca juga: Fed Rate Naik, BEI Inginkan BI Rate Turun