REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank sentral AS, Federal Reserve menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun terakhir sebesar 0,25 persen. Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai kenaikan suku bunga The Fed tersebut memberikan pengaruh yang kecil terhadap perekonomian di Indonesia.
Menurutnya, kenaikan suku bunga The Fed tersebut hanya berpengaruh besar terhadap Amerika Serikat dan Jepang.
"Kita kan pengaruhnya kecil, kalau di Amerika dan Jepang pengaruhnya besar karena mereka punya bunga 0,25 persen, jadi kalau dinaikkan 0,25 persen jadi naiknya 100 persen mereka," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (17/12).
Menurut JK, tingkat kenaikan suku bunga AS yang sebesar 25 basis poin dinilai masih cukup kecil dibandingkan dengan level suku bunga BI yang sebesar 7,5 persen.
Bank sentral AS memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, menandai berakhirnya era pelonggaran kebijakan moneter yang luar biasa.
Mengingat peningkatan yang cukup besar dalam pasar tenaga kerja tahun ini dan bahwa pihaknya cukup yakin bahwa inflasi akan naik, bank sentral memutuskan untuk menaikkan kisaran target the Fed Fund Rate menjadi 0,25 persen-0,5 persen. (Baca juga: Suku Bunga The Fed Naik, Bagaimana Pengaruhnya pada Bunga Kartu Kredit?)