Senin 14 Dec 2015 10:10 WIB

Investor Ramai-Ramai Jual Saham

Seorang karyawan melintas didekat layar elektronik pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Seorang karyawan melintas didekat layar elektronik pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pagi ini, Senin (14/12), dibuka melemah sebesar 32,62 poin mengantisipasi keputusan bank sentral Amerika Serika (The Fed) menaikkan suku bunga acuannya.

IHSG dibuka melemah sebesar 32,62 poin atau 0,74 persen menjadi 4.360,89, sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 9,03 poin (1,20 persen) menjadi 742,60.

"Pergerakan IHSG BEI mengalami kembali tekanan menjelang agenda rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 15-16 Desember 2015. Keputusan The Fed menaikkan tingkat suku bunganya menyebabkan kurs rupiah melemah sehingga membuat investor melakukan aksi lepas saham," kata analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Senin (14/12).

Ia menambahkan bahwa melemahnya mata uang rupiah seiring dengan tingginya permintaan dolar AS menyusul banyaknya investor yang berpaling untuk berinvestasi di Amerika Serikat. "Sebagian besar investor memproyeksikan The Fed akan menaikkan tingkat suku bunga tahun ini, pelemahan rupiah yang berkepanjangan memicu aliran dana keluar," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, masih melemahnya harga minyak dunia menambah sentimen negatif bagi pergerakan IHSG.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement