REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- PT Industri Kereta Api (Inka) tengah menargetkan proyek ekspor produk gerbong kereta api ke negara tujuan Bangladesh. Pesanan produk kereta api untuk pemerintah Banglades melalui Bangladesh Railway itu sebanyak 150 kereta dengan nilai 72 juta dolar AS.
“Kedepan sangat banyak proyek ekspor yang bisa kita tangani. Dalam waktu dekat ini akan ada Bangladesh, dan kami akan berhadapan dengan produk Cina,” kata Direktur Utama Inka Agus Purnomo dalam sambutannya di acara penandatanganan persetujuan prinsip pembiayaan antara Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dengan PT Inka di Gresik, Jawa Timur, Kamis (10/12).
Menurut Agus perusahaannya menargetkan kereta akan rampung dan diekspor pada Februari tahun depan. Pasar Bangladesh dinilai merupakan pasar yang sangat menarik bagi industri kereta api di Indonesia. Sebab bukan saja karena proyek pembangunan perkeretaapian yang berkelanjutan dengan dukungan Bank Pembangunan Asia (ADB).
Lebih dari itu kata Agus menjadi kesempatan baik bagi Inka untuk dapat memasuki pasar negara Asia dan Timur Tengah lainnya.
“Dari segi produk Mentri Transportasi Bangladesh mengatakan produk kami bagus, kami juga akan follow up untuk pasar Myanmar, Mesir, Srilangka dan Pakistan yang juga butuh kereta,” tuturnya.
Proyek tersebut pun mendapat dorongan penuh dari pemerintah. Melalui program National Interest Account (NIA) dimana LPEI memberikan pembiayaan sebesar Rp 300 miliar untuk jangka waktu sampai dengan 31 Desember 2016.