REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, industri baja didorong untuk membangun pabrik baja terintegrasi dari hulu hingga hilir, termasuk menghasilkan baja otomotif terutama baja untuk bagian bodi dan eksterior. Pasalnya, investasi industri kendaraan bermotor terus berdatangan dan hal ini dapat menjadi peluang bagi industri baja nasional.
"Apalagi, Indonesia tengah mempercepat pembangunan infrastruktur, konstruksi, kapal dan industri lainnya seperti elektronika yang sangat membutuhkan pasokan baja," ujar Saleh, Selasa (8/12).
Saleh mencontohkan, sejumlah produsen otmotif besar seperti Toyota, Mitsubishi dan Suzuki terus menanamkan modal dan menambah produksi. Selain itu, berdiri pula pabrik kendaraan bermotor SGMW Wuling asal Cina di Cikarang. Menurut Saleh, hal tersebut menjadi gambaran bahwa kebutuhan baja ke depan akan lebih spesifik untuk otomotif.
Saleh menjelaskan, pemerintah berupaya untuk menambah pasokan baja di dalam negeri dengan mengundang investor. Salah satunya yakni perusahaan baja asal Korea Selatan Pohang Iron & Steel Company (Posco) yang telah bermitra dengan PT Krakatau Steel Tbk, dan membentuk perusahaan patungan.
Krakatau Posco mengoperasikan pabrik baja di Cilegon, Banten melalui dua tahap dengan terget total kapasitas produksi sebesar 6 juta ton baja per tahun. Pembangunan tahap pertama pabrik Krakatau Posco telah selesai dibangun pada 2013. Kapasitas produksinya mencapai 3 juta ton baja per tahun dan sudah mulai berproduksi.
"Kita undang Posco membangun juga pabrik baja hulu hingga hilir dan memproduksi baja otomotif yang lebih tipis dan memiliki lebar 1.650 milimeter, sehingga sesuai kebutuhan industri kendaraan bermotor," kata Saleh.
Saleh mengakui, pembangunan industri baja yang terintegrasi dari hulu ke hilir memang membutuhkan dana besar. Apalagi saat ini harga baja global sedang mengalami penurunan, namun baja tetap menjadi kebutuhan untuk pembangunan jangka panjang. Oleh karena itu, pabrik Krakatau Posco bakal menjadi acuan bagi pengembangan industri baja nasional.