REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Saat banyak dari kita hanya memiliki sedikit dana untuk investasi, kita mungkin akan membeli surat utang atau saham, atau malah membeli gawai terbaru. Hal itu ternyata tidak dilakukan orang kaya untuk tetap mempertahankan atau menambah kekayaan mereka.
Orang kaya biasanya menempatkan uangnya pada properti, barang seni, bisnis, dan investasi lain yang sebagian dari kita hanya bisa bermimpi memilikinya. Cara orang kaya dalam menggunakan uang membedakan mereka dari orang kebanyakan.
Miliarder asal AS Joshua Coleman bisa menjadi contoh. Saat keluarganya menjual perusahaan komunikasi di Chicago 400 juta dolar AS pada 2004, mereka tidak bangkrut dan tidak membeli barang mewah. Mereka mencari cara lain untuk tetap membuat kekayaan tumbuh. Pada 2011 Coleman meluncurkan Momentum Advanced Planning, sebuah perusahaan yang menghubungkan orang dengan pajak, hukum, dan ahli keuangan.
Jika memulai bisnis merupakan cara asing untuk menginvestasikan uang maka bisa jadi Anda bukan di antara orang yang kaya itu. Orang dengan aset sedikitnya 30 juta dolar AS menginvestasikan uang di saham dan obligasi, tapi mereka juga menggunakan uangnya untuk membeli perusahaan dan berinvestasi di produk investasi lain, seperti leasing pesawat. Mereka tentu juga memiliki koleksi barang seni dan mobil mewah.
Berikut berbagai cara orang kaya menginvestasikan uang agar tetap kaya seperti dilaporkan BBC:
1. Investasi
Orang kaya memiliki akses pada produk investasi yang sebagian besar dari kita mungkin tidak tahu. Investasi jangka panjang minimal lima tahun menawarkan hasil yang lebih tinggi. Salah satu produk tersebut adalah leasing pesawat. CEO Asset Management Fleming Family and Partners, Ian Mars ,mengatakan kliennya bekerja sama dengan perusahaan Doric yang menggunakan uang investor untuk membeli pesawat dan kemudian disewakan untuk maskapai besar seperti Emirates Airlines.
Investor akan memperoleh imbal hasil hingga sembilan persen per tahun dari sewa pesawat tersebut. Sedangkan, bagi hasil dari saham rata-rata berdasarkan Standard and Poor's 500 di AS hanya sekitar tiga persen.
Selain itu, investor berduit asal Inggris juga ada yang membeli lahan pertanian. Marsh mengatakan, meningkatnya populasi juga meningkatkan kebutuhan akan makanan. Menurutnya, lahan yang baik akan menghasilkan empat persen per tahun bagi investor.