Kamis 26 Nov 2015 14:38 WIB

BI: 2016, Ekonomi Indonesia Dalam Kondisi Waspada

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Nidia Zuraya
Ekonomi Indonesia disebut memasuki fase melambat dan resesi.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ekonomi Indonesia disebut memasuki fase melambat dan resesi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara optimistis perekonomian Indonesia pada 2016 akan lebih baik dan stabil. Namun, Indonesia tetap harus waspada karena masih ada tantangan yang harus dihadapi. 

Mirza menjelaskan, ekonomi akan lebih stabil karena berkurangnya ketidakpastian lantaran bank sentral Amerika Serikat (the Fed) sudah hampir pasti menaikkan suku bunganya pada akhir tahun ini. 

"Sepertinya, ketidakpastian sudah menjadi pasti. Desember ini suku bunga AS akan naik dari 0,25 persen menjadi 0,50 persen," kata Mirza di Jakarta, Kamis (26/11). 

Mirza mengatakan, negara-negara berkembang seperti Indonesia harus tetap waspada karena bisa saja the Fed akan melakukan kenaikan suku bunga untuk kedua kalinya pada 2016. Namun, ia memprediksi potensi tersebut terbilang kecil. 

"Second rate perlu kita waspadai. Tapi, menurut saya tidak dilakukan dalam tenggat waktu yang singkat setelah kenaikan pada Desember nanti," ujar dia. 

Mirza menambahkan, perekonomian tahun depan akan membaik seiring mulai meningkatkan pertumbuhan ekonomi Cina. Menurut Mirza, Cina yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, memiliki peranan terpenting dalam menentukan arah perekonomian global. 

Dia menjelaskan, saat ekonomi Cina masih tumbuh 12 persen, harga komoditas sangat tinggi karena banyaknya permintaan. Hal ini menguntungkan bagi Indonesia yang mengandalkan ekspor komoditas. Apalagi, Cina merupakan mitra dagang utama Indonesia. 

Tapi sekarang, harga komoditas anjlok ketika ekonomi Cina melambat ke level 6,8 persen. Tak heran, nilai ekspor Indonesia pun terus melorot meskipun ada kenaikan ekspor dari sisi volume. 

Mirza memprediksi ekonomi Cina baru akan membaik pada semester II 2016. Ini lantaran Cina sudah mulai melakukan langkah-langkah stabilisasi. "Jadi, kita sambut 2016 dengan optimistis tapi juga harus tetap waspada," ucap Mirza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement