Rabu 25 Nov 2015 20:17 WIB

24 Bank Dukung Simpanan Pelajar

Simpanan Pelajar iB
Simpanan Pelajar iB

REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan sudah ada 24 bank, baik konvensional dan syariah yang ikut bergabung dan mendukung program Simpanan Pelajar (Simpel) bagi para siswa di Indonesia.

"Sekarang bank yang sudah ikut bergabung (program Simpel) sudah ada kurang lebih 24 bank. Jumlah ini juga masih akan bertambah dan diharapkan dari BPD," kata Deputi Direktur Direktorat Pengembangan Inklusi Keuangan OJK, Edwin Nurhadi di Makassar, Rabu.

Khusus untuk Bank Pembangunan Daerah (PBD), kata dia, memang sudah ada yang bergabung di wilayah Jawa Timur dan Jawa Barat. Pihaknya juga terus berupaya mengajak lebih banyak bank agar dapat berpartisipasi menyukseskan program yang telah diluncurkan secara resmi Presiden Joko Widodo (Jokowi), 14 Juni 2015.

Untuk wilayah Sulawesi Selatan, lanjutnya, juga masih ada beberapa yang sudah menyatakan kesiapannya bergabung dalam program Simpel seperti halnya Bank Hasamitra.

"Insya Allah, Bank Hasamitra katanya sudah mau bergabung dan secara prinsip sudah menyampaikan itu ke kami. Mudah-mudahan dalam perkembangannya nanti semakin banyak bank yang bergabung," jelasnya.

Berdasarkan data OJK, sejumlah bank yang telah bergabung lebih awal yakni Bank Negara Indonesia (Persero), Bank Mandiri (Persero), Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Tabungan Negara (BTN/Persero) Tbk hingga Bank Permata Tbk.

Sementara dari bank syariah diantaranya Bank BNI Syariah (BNI Syariah), Bank Syariah Mandiri (BSM), PT Bank BRI Syariah (BRISyariah) serta PT Bank Panin Syariah Tbk (Panin Syariah).

Selanjutnya dari bank pembangunan daerah (BPD) yang berpartisipasi terkait program ini, yaitu PT BPD Jawa Timur (Bank Jatim), PT BPD Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) menjalin kerja sama dengan enam sekolah.

Mengenai potensi untuk menarik bank yang lebih banyak, dirinya mengaku optimistis. Salah satu alasannya tentu saja melihat potensi pasar yang berasal dari kalangan pelajar atau siswa.

Saat ini, lanjut dia, total populasi pelajar dari tingkat SD hingga SMA mencapai 50 juta jiwa atau setara 20 persen dari total seluruh penduduk Indonesia.

Dari 20 persen populasi tersebut, sebanyak 78 persen merupakan pelajar di sekolah umum. Sedangkan untuk 22 persen sisanya merupakan siswa yang berasal dari sekolah madrasah.

Mengenai batasan di setiap wilayah, dirinya memastikan tidak memberikan batasan dan sebaliknya akan berupaya untuk melibatkan bank sebanyak-banyaknya.

"Soal dana setoran, mana ada bank yang mau dengan Rp 1.000 sebagai dana awal. Inilah yang membuat respon masyarakat atau anak terhadap program simpel ini begitu tinggi sejauh ini," ujarnya.

Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang juga percaya jika potensi di Sulsel memang cukup besar. Jumlah siswa yang ada di daerah itu yang memang cukup besar tentu menjadi salah satu peluang untuk bisa menarik minat kalangan perbankan dalam mendukung program Simpel.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement