REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perpanjangan kontrak Freepot menjadi polemik setelah Menteri ESDM Sudirman Said melaporkan pimpinan DPR kepada Majelis Kehormatan Dewan (MKD). Laporan itu disertai rekaman yang diduga berisi percakapan yang mencatut nama Jokowi dan Jusuf Kalla. Namun, Freeport memilih untuk tidak memberikan tanggapan.
Soal adanya pihak Freeport yang ikut terlibat dalam transkrip rekaman yang dilaporkan kepada MKD tersebut, pihak Freeport pun enggan berkomentar. Sudirman sebelumnya bahkan menyebutkan bahwa rekaman yang ada didapat dari Presiden Direktur Freeport Maroef Sjamsoeddin. Namun, VP Corporate Communication Freeport Riza Pratama menegaskan pimpinan Freeport belum akan memberikan komentar resmi sampai ada hasil investigasi dari MKD.
"Pak Maroef tidak akan berikan tanggapan," katanya singkat, Kamis (19/11).
Terkait perpanjangan kontrak Freeport, Riza menyatakan hingga saat ini belum ada kepastian perpanjangan.
"Belum dong. Pak Menteri cuma beri sinyal bahwa kami bisa berinvestasi terus dan negosiasi tetap berjalan. Dia sinyal positif. Kami sebetulnya belum nyaman. Belum nyaman sama sekali," ujar Riza.
Selain Maroef, di dalam rekaman tersebut juga ada pengusaha dengan inisial R. Berdasarkan dokumen pelaporan yang diserahkan oleh Sudirman, terdapat nama M Riza Chalid. Saat dicoba dihubungi, sekretaris pribadi Riza, Wieke, mengelak.
"Mohon maaf seperti(nya) anda salah kirim sms," ujar Wieke.