Kamis 19 Nov 2015 08:54 WIB

Perkiraan Laju IHSG Hari Ini

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Layar menunjukan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Jumat (18/9).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Layar menunjukan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Jumat (18/9).

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Pada perdagangan Kamis (19/11), indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan berada pada rentang support 4425-4485 dan resisten 4512-4532. Black marubozu di area middle Bollinger Band (MBB ). MACD masih tertahan kenaikannya dengan dengan histogram negatif yang lebih pendek. RSI, Stochastic, dan William’s kembali tertahan kenaikannya.

Laju IHSG di atas area target support 4470-4486 dan belum mampu mendekati area target resisten 4527-4544. Analis riset PT NH Korindo Securities, Reza Priyambada mengatakan harapan IHSG untuk melanjutkan penguatan harus kembali tertahan dengan adanya pola pembalikan arah melemah. Laju IHSG pun tidak kuat untuk bergerak naik.

"Meski kami tidak berharap pelemahan ini dapat terjadi dan berlanjut namun, mau tidak mau harus kami persiapkan untuk menghadapi skenario pelemahan IHSG," ujarnya, semalam. Apalagi IHSG juga masih adanya utang gap baru 4452-4474 dari sebelumnya di level 4346-4381 maka tetap waspada jika potensi pelemahan dapat terjadi.

Kemarin, kata Reza, pada awalnya aksi beli masih terjadi pada pasar saham di BEI sehingga membuat laju bursa saham masih dapat bertahan di zona positifnya hingga sesi pre closing. "Meski sempat terjadi kenaikan, secara intraday pergerakan IHSG cenderung mendatar yang dapat kami asumsikan aksi jual mulai mewarnai pergerakan positif IHSG," kata dia.

Indeks sektoral mayoritas mengalami kenaikan namun, juga terdapat indeks sektoral yang melemah antara lain perdagangan, perkebunan, dan keuangan. Dan benar saja, laju IHSG akhirnya di tutup di zona merah seiring tidak kuatnya laju IHSG menghadapi serangan aksi profit taking pelaku pasar. Kembali melemahnya laju rupiah seiring melemahnya sejumlah mata uang global terhadap dolar AS turut menjadi penekan laju IHSG.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement