Ahad 15 Nov 2015 18:00 WIB

Agar Indonesia Masuk Kategori Maju, Menpora Modali Wirausaha Muda

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi merilis Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda (LPKP), Ahad (15/11)
Foto: kemenpora
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi merilis Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda (LPKP), Ahad (15/11)

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Tumbuhnya semangat berwirausaha yang masif di kalangan anak-anak muda membuat Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi merilis Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda (LPKP).

Lembaga ini bertujuan untuk membantu para pemuda merintis usaha sampai dilirik oleh lembaga pembiayaan perbankan.

"Jadi sifatnya dana rintisan, bagaimana mereka berani memulai usaha. Itu dulu," jelas Menpora saat launching LPKP di kawasan Candi Prambanan, Yogyakarta, Ahad (15/11).

Ia memerinci, LPKP merupakan lembaga pembiayaan yang dikhususkan untuk kalangan pemuda usia 16-30 tahun. Lembaga ini adalah amanat dari UU Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaaan dan PP Nomor 60 Tahun 2013 Tentang LPKP.

Berdasarkan data Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda, LPKP telah menyiapkan sedikitnya 240 paket bantuan Wirausaha Muda Pemula (WMP) masing-masing senilai Rp 25 juta dan juga 100 paket Sentra Kewirausahaan Pemuda (SKP) masing-masing senilai Rp 50 juta pada tahun 2015.

Menpora melihat anggaran tersebut sangat cukup untuk menggerakkan wirausaha muda yang dapat mengurangi angka pengangguran pemuda dibutuhkan anggaran sedikitnya Rp 31 triliun. Anggaran tersebut untuk 2 persen dari total pemuda dengan dana rintisan minimal Rp 25 juta per orang.

"Di dalam teori ekonomi, negara dapat disebut maju kalau 2 persen penduduknya adalah pengusaha. Maka, 2 persen dari pemuda di Indonesia harus berwirausaha. Nggak usah banyak-banyak Rp 25 juta per orang saja sudah membutuhkan biaya Rp 30 triliun lebih, itu baru ngangkat, " jelasnya sembari  menyerahkan bantuan modal usaha kepada 10 WMP.

Selain memberikan bantuan modal, LPKP juga menyiapkan skema pendampingan, pelatihan, kemitraan, hingga promosi dan akses pasar untuk produk-produk yang dihasilkan oleh para wirausaha muda.

"Jadi, dengan adanya LPKP ini skemanya lengkap dari hulu sampai hilir. Tidak hanya dikasih modal terus ditinggal, atau hanya dilatih terus berhenti,” cetus Menpora.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement