Sabtu 14 Nov 2015 04:55 WIB

Susul Yunani, Finlandia Dijuluki 'Si Sakit dari Eropa'

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andi Nur Aminah
salah satu kota di Finlandia
Foto: ap
salah satu kota di Finlandia

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Menyusul robohnya perekonomian Yunani, kini Finlandia mendapat lampu kuning. Pertumbuhan domestik bruto atau GDP mereka merosot ke level yang lebih buruk dibanding Yunani. 

Di kuartal ketiga saja, pertumbuhan PDB Finlandia minus 0,6 persen. Dengan kondisi begini, praktis Finlandia muncul menjadi yang terburuk di zona euro.

Bangsa kreditur utara telah terperosok dalam stagnasi selama tiga tahun terakhir. Sehingga sang menteri keuangan juga mendapat julukan "orang sakit baru di Eropa".

Masalah ekonomi Finlandia berasal dari runtuhnya permintaan besar dari negara tetangganya, Rusia, yang selama ini menopang permintaan. Selain itu, Finlandia juga menghadapi biaya tenaga kerja yang semakin kompetitif. Dan yang cukup memukul adalah penurunan bisnis perusahaan komunikasi yang dulu sempat memimpin, yakni Nokia.

Komisi Eropa memperkirakan Finlandia hanya akan mencapai pertumbuhan ekonomi 0,7 persen tahun depan. 

Finlandia juga diganggu oleh kelumpuhan politik setelah pemilihan umum tahun ini membawa koalisi kanan-tengah baru yang berkuasa. Aliansi konservatif Helskinki, yang dipimpin oleh perdana menteri Juha Sipilä, mendekati kolaps, setelah mengusung reformasi kesehatan awal bulan ini. Secara menyeluruh, kondisi yang terjadi di Yunani bahkan lebih baik dibanding Finlandia.

Sementara itu, pertumbuhan Italia undershot di hanya 0,2 persen. Sementara PDB Portugis jatuh datar di 0 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement