Jumat 13 Nov 2015 20:59 WIB

Distribusi tak Beres, Harga Beras Beranjak Naik

Rep: Risa Herdahita/ Red: Nur Aini
 Pekerja memikul karung beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Kamis (15/10).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja memikul karung beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Kamis (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Abdullah Mansuri menyatakan saat ini stok beras masih mencukupi meski di beberapa daerah tercatat gagal panen. Namun, ia menilai distribusi beras dinilai tak maksimal. 

"Ini yang membuat pasokan di Pasar Induk Cipinang mengalami penurunan," lanjut Mansuri, ketika dihubungi Republika.co.id, Jumat (13/11).

Untuk bisa dikatakan aman, pasokan di Pasar Cipinang seharusnya mencapai 5.000-6.000 ton per hari. Namun, stok yang saat ini hanya 3.500-4.000 ton per hari, kemungkinan kenaikan harga akan terus ada.

"Ini bisa dimanipulasi untuk naik," ujarnya. 

Sementara, Direktur Utama PT. Food Station Pasar Tjipinang Jaya, Arif Prasetyo Adi menjelaskan, saat ini stok beras di Pasar Cipinang mencapai 34 ribu ton. Pasar Induk Cipinang mendapat tambahan beras 4.000 ton pada Jumat (13/11).

Menurutnya, dalam keadaan aman, paling tidak Pasar Cipinang seharusnya memiliki 25 ribu ton stok beras. Soal harga, ia mengakui sudah ada kenaikan. Saat ini beras rata-rata per kilogramnya di level Rp 9.500. Sementara dalam keadaan normal harga beras di kisaran Rp 8.000-8.5000 per kilogram.

"Harga mahal itu kalau sudah di atas Rp 10 ribu per kilogram. Jadi harganya sudah di atas. Belum tinggi sekali, tapi sudah bergerak naik." ungkapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement