Kamis 12 Nov 2015 23:12 WIB

Kredit Sektor Kelautan dan Perikanan Tumbuh 22,94 Persen

Kegiatan FGD Program Jaring di Jakarta, awal November 2015.
Foto: Dok OJK
Kegiatan FGD Program Jaring di Jakarta, awal November 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP),  Industri Perbankan serta Industri Keuangan Non Bank (IKNB) terus memperluas program Jaring (Jangkau, Sinergi, dan Guideline). Tujuannya  untuk semakin meningkatkan pembiayaan ke sektor kelautan dan perikanan.

 

Kegiatan  terbaru adalah menggelar acara kelanjutan program Jaring yang akan diadakan di Pantai Sendang Biru, Kabupaten Malang Jawa Timur, Jumat (13/11). Menurut rencana, acara tersebut akan dihadiri Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Program Jaring sebelumnya diresmikan Wapres Jusuf Kalla pada 11 Mei 2015 di Pantai Bodia Takalar,Sulawesi Selatan. Program tersebut  bertujuan mendukung Program Nawacita dengan target utama meningkatkan kredit dan pembiayaan di sektor kelautan dan perikanan serta mendorong perluasan akses masyarakat di sektor kelautan dan perikanan ke layanan jasa keuangan.

 

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan,  jumlah bank yang mengikuti Program Jaring sejak diluncurkan Mei lalu telah bertambah dari delapan bank menjadi 13 bank.

Delapan bank pertama adalah PT Bank  Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk  (BRI),  PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk (BTPN), PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Bukopin Tbk dan PT BPD Sulselbar.

 

Lima bank berikutnya adalah  PT Bank Central Asia (BCA), Tbk, PT Bank Maybank Indonesia, Tbk, PT Bank CIMB Niaga, PT Bank Sinarmas, Tbk dan PT BPD Jawa Timur, Tbk.

Selain dari perbankan, partner Program Jaring adalah industri keuangan non bank (IKNB) melalui Konsorsium Perusahaan Pembiayaan, Asuransi Jiwa, Asuransi Umum dan Penjaminan.

Berdasarkan data OJK, hingga 30 September 2015, total kredit kelautan dan perikanan mencapai Rp 20,19 triliun atau tumbuh 12,40 persen  (year-to-date sejak 1 Januari 2015) atau tumbuh 22,94 persen dibanding 30 September 2014 (yoy).

Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari pembiayaan di sektor maritim yang tumbuh 9,48 persen  di tahun 2015 (ytd). Pertumbuhan kredit kelautan dan perikanan telah melebihi laju kredit seluruh industri yang tumbuh 11,09 persen  (yoy) hingga 30 September 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement