Kamis 12 Nov 2015 21:41 WIB

'Yuk Nabung Saham' di Tengah Dominasi Asing

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Djibril Muhammad
Jusuf Kalla
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mayoritas kepemilikan saham dalam pasar modal di Indonesia masih dimiliki asing, yakni sekitar 65 persen. Menanggapi hal itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan, Indonesia sangat terbuka dengan investasi yang dilakukan baik dari pihak asing maupun investor domestik.

Namun, ia juga menilai saat ini pemerintah belum berhasil menciptakan pemerataan kepemilikan saham sehingga tercipta ketidakadilan di dunia usaha.

"Apabila semula diniatkan agar terjadi pemerataan pemilikan tapi sekarang ini justru dominasi asing 65 persen artinya perusahaan besar di Indonesia yang go public masih sebagian besar dimiliki dari luar," kata JK saat menghadiri peluncuran kampanye "Yuk Nabung Saham" di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11).

Menurut dia, untuk memperbaiki kondisi ini diperlukan pemahaman yang baik terkait pasar modal. JK mengatakan, sebagian besar masyarakat di Indonesia belum memiliki pemahaman yang baik seperti halnya masyarakat di Singapura dan Cina.

Sebab, menurut dia, masyarakat Indonesia cenderung menilai pasar modal hanya diperuntukkan sebagian kalangan masyarakat tertentu. "Sebagian besar pasar modal itu untuk masyarakat tertentu. Atau mungkin ditafsirkan ini berbahaya karena bisa spekulasi, merugikan," kata JK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement