Senin 09 Nov 2015 11:14 WIB

Menteri Koperasi akan luncurkan 100 Koperasi Besar Indonesia

Peluncuran Sertifikasi NIK dan KUR: Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga saat peluncuran Sertifikat Nomor Induk Koperasi (NIK) dan Perdana Kredit Usaha Rakyat (KUR), Selasa, (26/5) di Kantor Kemenkop UKM.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Peluncuran Sertifikasi NIK dan KUR: Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga saat peluncuran Sertifikat Nomor Induk Koperasi (NIK) dan Perdana Kredit Usaha Rakyat (KUR), Selasa, (26/5) di Kantor Kemenkop UKM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga akan membuka peluncuran Buku 100 Koperasi Besar Indonesia (100 KBI). Buku 100 Koperasi Besar Indonesia (KBI) ini merupakan seri kedua dari penerbitan buku yang sama pada tahun 2012.  

Buku seri kedua yang memuat deretan koperasi besar dengan  omset triliunan itu disambut antuisias.  “Saya ingin buku seperti ini dijaga kesinambungannya, agar masyarakat mengetahui perkembangan koperasi kita yang sebenarnya,” ujar Menkop Puspayoga.  

Peluncuran buku 100 KBI akan berlangsung pada 12 Nopember 2015 di Auditorotium Kementerian Koperasi dan UKM JL HR Rasuna Said Jakarta Selatan. Menurut penulis buku, Irsyad Muchtar buku 100 KBI adalah lanjutan dari seri sebelumnya yang pernah terbit pada 2012. Sejumlah koperasi yang layak masuk dalam buku ini adalah berdasarkan pengamatan, kunjungan dan data sekunder lainnya melalui media massa.

Selain itu juga dilakukan penelusuran lapangan guna penyusunan ranking 100 KBI. Acuannya adalah pendekatan kuantitatif sesuai Permenkop dan UKM No 07/Per/M-KUM/XI/2012 yang menetapkan kriteria koperasi besar adalah aset minimal Rp 10 miliar, Volume Usaha/omzet Rp 50 miliar dan anggota 1000 orang.

Agar tak sekadar berhenti di kriteria kuantitatif, penulis menambah bobot penilaian dengan menyigi aspek manajemen, informasi teknologi, CSR, pendidikan dan audit keuangan.

Berdasarkan kriteria Permenkop tersebut berhasil dihimpun sebanyak 193 koperasi besar, sehingga sisanya, sebanyak 93 koperasi besar lainnya, masuk dalam lapis kedua, yaitu 100 Koperasi Progresif. Total koperasi yang terdapat dalam buku ini sebanyak 300 koperasi dengan komposisi deretan pertama 100 Koperasi Besar, Deretan kedua 100 Koperasi Progresif dan Deretan ketiga 100 koperasi Potensial.

Buku ini  memberikan pedoman bahwa bisnis koperasi ternyata masih sangat menjanjikan. Bisa dilhat dari total kinerja 100 KBI tersebut yang mampu menghimpun aset Rp 37 triliun, volume usaha/omzet  Rp 38 triliun dan anggota dilayani sebanyak 2.572.796 orang. Sedangkan jika diakumulasikan dengan 300 KBI maka terhimpun aset  Rp 47,2  triliun,  omset Rp 49,5 triliun dan anggota dilayani sebanyak 4.260.444 orang.

Buku 100 KBI seri pertama itu sempat dibawa oleh Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan dalam kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat tahun 2012. Ternyata 100 KBI mendapat respon positif dari pelaku koperasi di negeri Paman Sam itu, karena menyajikan data dan fakta peta perkoperasian Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement