Kamis 05 Nov 2015 14:19 WIB

Universitas Islam Perlu Bersinergi dengan Perbankan Syariah

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Perbankan syariah
Perbankan syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Islam perlu bersinergi dengan perbankan syariah untuk pengelolaan keuangan universitas yang lebih baik. Selain kualitas dan tata kelola keuangan yang baik juga akan makin meningkatkan nilai universitas Islam.

Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Syaiful Bakhri mengatakan, kemitraan universitas Islam dengan perbankan syariah dibutuhkan untuk membangun sistem keuangan. Dengan kualitas yang baik, nilai universitas akan naik.

Perbankan syarih juga diperlukan untuk pembiayaan dan model keuangan di universitas. ''Tidak mungkin universitas Islam bisa jalan tanpa kemitraan dengan perbankan syariah,'' kata Syaiful membuka seremoni penandatanganan kerja sama UMJ dengan Bank Syariah Bukopin (BSB), Kamis (5/11).

Selain dengan BSB, UMJ juga menjalin kerja sama dengan enam bank syariah lain. Namun, sebagai mitra dan sesama unit amal usaha Muhammadiyah, Syaiful berharap BSB bisa membantu menyediakan model finansial yang andal bagi UMJ.

Apalagi, UMJ berencana membangun sarana fisik dengan mensentralisasi semua fakultas ke Cirendeu setelah sebelumnya ada yang terpisah. ''Sentralisasi keuangan UMJ di rektorat, masih tradisional. Kami harap bank mitra bisa mendukung,'' kata Syiful.

Mutu dan kualitas universitas, lanjut Syaiful, juga butuh didukung sistem keuangan yang baik. Saat ini UMJ memiliki sekitar 19 ribu mahasiswa di sembilan fakultas, delapan program studi S2 dan satu program studi S3. Hingga semester depan, UMJ menargetkan bisa menambah mahasiswa menjadi 22 ribu orang dengan tetap fokus pada kualitas.

Syaiful mengungkapkan, ada beberapa fakultas potensi di UMJ seperti fakultas teknik yang memiliki 4.700 mahasiswa, fakultas ekonoli dan bisnis 3.000 mahasiswa, serta fakultas keguruan dan ilmu pendidikan 2.700 mahasiswa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement