Rabu 04 Nov 2015 22:28 WIB

Perumahan Subsidi tak Lagi Mendapat Subsidi Listrik

Pekerja pembangunan unit rumah di salah satu perumahan di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (7/5).
Foto: Republika
Pekerja pembangunan unit rumah di salah satu perumahan di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Perumahan bersubsidi melalui fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), tidak lagi mendapatkan listrik subsidi dan diharapkan menggunakan daya 1.300 VA.

"Saya mengimbau pemasangan listrik di perumahan FLPP agar menggunakan daya 1.300 VA, ini juga sebagai upaya pemerintah pusat dalam melakukan migrasi listrik subsidi di tahun 2016," kata General Manager PLN Area Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo (Suluttenggo) Baringin Nababan di Manado, Rabu (4/11).

Dia mengatakan imbauan tersebut berkaitan dengan upaya PLN untuk memangkas pelanggan subsidi listrik yang mencapai 20 juta secara nasional. Padahal, katanya, berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), jumlah kepala keluarga yang miskin dan rentan miskin sebanyak 24 juta hingga 25 juta.

Khusus wilayah Suluttenggo, katanya, jumlah pelanggan per Agustus 2015 mencapai 1,28 juta dan 1,05 juta diantaranya merupakan pelanggan rumah tangga bersubsidi. Jika dirinci, katanya, ada sebanyak 623.234 pelanggan menggunakan daya listrik 450 Volt Ampere (VA), sedangkan sebanyak 429.375 rumah tangga lainnya menggunakan daya listrik 900 VA.

"Terkait dengan defisit daya, kami masih memprioritaskan pemasangan listrik di rumah sakit, sekolah, dan institusi pemerintahan khusus di tahun ini," jelasnya.

Kepala Cabang BTN Manado Syariffudin Harahap mengatakan para pengembang masih berharap rumah bersubsidi atau FLPP masih akan mendapatkan listrik subsidi. "Karena percepatan realisasi Program Sejuta Rumah ini juga harus didukung oleh regulasi misalnya dari segi insentif perpajakan sampai fasilitas penunjang yakni listrik," jelasnya.

"Hingga saat ini, listrik masih jadi persoalan karena PT PLN (Persero) menginginkan rumah bersubsidi tidak menggunakan daya 900 volt ampere," tuturnya.

Masih adanya kendala ini, katanya, membuat target pembangunan perumahan bersubsidi masih minim dari yang ditargetkan. Dia mengatakan hingga September 2015, Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia (REI) Sulawesi Utara melaporkan telah merealisasikan pembangunan rumah murah sebanyak 2.000 unit dari target tahun ini yakni 3.800 unit.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement