Rabu 21 Oct 2015 14:48 WIB

Asuransi Pertanian Disinyalir Hanya Untungkan Perusahaan

Rep: c 12/ Red: Indah Wulandari
Petani melakukan panen raya semangka.
Foto: Antara
Petani melakukan panen raya semangka.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Bandung mengkritisi rencana pemerintah pusat mengeluarkan model asuransi di sektor pertanian.

Ketua KTNA Kabupaten Bandung Nono Sambas mengkhawatirkan rencana pembuatan sistem asuransi untuk pertanian hanya akal-akalan pemerintah agar perusahaan asuransi memperoleh keuntungan.

Karena itu, menurut dia, pemberlakuan sistem asuransi untuk sektor pertanian harus juga melibatkan beberapa organisasi petani dari daerah.

"Pemerintah juga mengikutsertakan petani untuk membahas soal ini. Jangan hanya atas-atasnya saja. Jangan sampai kita enggak dibawa untuk bahas ini," ujar dia, Rabu (21/10).

Selain itu, menurut Nono, ia juga ingin pemerintah meninjau kembali asuransi pertanian sebagai jalan untuk memperbaiki kehidupan petani. "Apakah itu satu-satunya jalan," kata dia.

Nono mengatakan, banyak hal yang lebih krusial di sektor pertanian. Misalnya, pupuk yang mahal, irigasi yang rusak, dan ketentuan harga yang tidak menentu. "Pas panen harganya murah, ongkos produksinya mahal," tutur dia.

Nono mengaku setuju dengan asuransi pertanian jika itu benar-benar memperbaiki kehidupan petani. Asal, pemerintah menerangkan tentang sistem asuransi tersebut, manfaatnya, dan daerah seperti apa yang akan menerima asuransi itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement