Selasa 20 Oct 2015 15:15 WIB

Akhir Oktober, Pemerintah Impor 11 Ribu Sapi Indukan dari Australia

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nidia Zuraya
Sapi impor asal Australia
Foto: Edwin/Republika
Sapi impor asal Australia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Rencana pemerintah mendatangkan 30 ribu sapi impor indukan belum kunjung terealisasi. Seperti diketahui, pendatangan sapi indukan dari Australia dinilai penting dalam agenda memperbanyak "pabrik" sapi. Tujuannyan menambah jumlah populasi sapi nasional sehingga pada akhirnya mengurangi kuota impor sapi bakalan.

"Sudah ada kontraknya, akhir Oktober 2015 datang, sekarang sedang di jalan," kata Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi Syukur Iwantoro kepada Republika, Selasa (20/10). 

Sebelumnya, Kementan menjanjikan sapi indukan impor datang pada akhir September 2015, namun belum terealisasi. Setelah menginjak tanah air, sapi indukan diagendakan masuk program integrasi Sapi-Sawit di Kalimantan Timur dan sisanya dibagikan kepada para peternak di provinsi serupa.

Sapi indukan yang datang pada akhir Oktober tersebut, lanjut dia, akan datang secara bertahap. Kedatangan perdana yakni 36 persen dari target atau sebanyak 11 ribu ekor. Program  impor sapi indukan didanai APBN Perubahan 2015 sebanyak Rp 750 miliar. 

Seperti diketahui, alasan keerbatasan anggaran serta potensi tidak optimalnya penyerapan anggaran untuk progran impor sapi indukan membuat pemerintah menurunkan target kuota impor sapi indukan di 2016. Di mana pada tahun depan, kuota impor sapi indukan direncanakan sebanyak 5 ribu ekor saja dengan dana Rp 150 miliar. Selebihnya, upaya mengakselerasi populasi sapi nasional akan dilakukan dengan menggenjot produksi sapi lokal dari Sentra Peternakan Rakyat (SPR).  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement