REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan rupiah mulai menguat terhadap dolar AS dalam beberapa hari terakhir.
"AS sudah tidak menaikkan suku bunga setelah dilakukan tiga atau empat kali rapat (FOMC), dulu tidak turun (pergerakan rupiahnya). Kenapa sekarang turun? itu karena ada faktor lain, yaitu kita membentuk keyakinan pasar," ujarnya di Jakarta, Kamis (15/10).
Darmin menjelaskan kondisi global saat ini terbantu oleh belum membaiknya kondisi ekonomi di Amerika Serikat (AS), sehingga menyebabkan dolar AS cenderung melemah terhadap mata uang negara-negara lainnya.
Namun, penerbitan paket kebijakan telah membentuk keyakinan pasar dan menimbulkan persepsi positif terhadap prospek ekonomi Indonesia, sehingga rupiah relatif menguat lebih baik dari kurs negara-negara berkembang yang lain.
"Kalau dolar melemah, banyak nilai tukar mata uang lain menguat. Tinggal siapa yang menguat lebih besar. Yang menguat lebih besar adalah negara yang menyiapkan diri untuk memperbaiki ekonominya. Kalau anda menyiapkan diri, anda bisa menguat lebih tinggi," katanya.