Rabu 14 Oct 2015 13:03 WIB

Kadin Minta Pemerintah Kurangi Target Pajak

Kadin
Kadin

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Barat Asnawi Bahar meminta pemerintah mengurangi target penerimaan pajak agar iklim usaha tetap kondusif.

"Selama ini pengusaha bingung mikir beban pajak yang ditanggungnya. Bahkan, kini mereka tiap sebentar diburu petugas pajak," katannya, Rabu (14/10).

Jika pemerintah mengurangi target penerimaan pajak tahunannya, lanjut dia, maka secara otomatis pemerintah turut mendukung kelangsungan hidup dunia usaha.

Ia mengatakan, pemerintah dalam mencapai target penerimaan negara hendaknya mampu mengoptimalkan target penerimaan negara dari berbagai sektor perekonomian lainnya selain pajak.

Dengan demikian, dunia usaha tetap dapat melakukan kegiatan produksinya secara maksimal, mampu bersaing dengan serbuan produk yang datang dari negara lain.

Sebab, sebutnya, pengusaha saat ini tak hanya menanggung beban pajak, juga membengkaknya biaya produksi akibat keterpurukan perekonomian dunia yang telah berdampak pada perekonomian nasional.

"Pengurangan target penerimaan pajak negara itu tentunya sejalan dengan sejumlah kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah, utamanya untuk kegiatan investasi," ujarnya.

Sementara Pengamat Ekonomi Universitas Negeri Padang (UNP) Syamsul Amar mengungkapkan tarif pajak di Indonesia saat ini masih tercatat paling tinggi di kawasan Asia Tenggara (Asean).

"Sedangkan negara dengan tarif pajak nomor dua tertinggi dari 10 negara-negara yang ada di kawasan Asean adalah Tjailand," ungkapnya.

Ia mengatakan, tarif pajak yang besar membuat produk yang dihasilkan industri dalam negeri relatif lebih mahal dibandingkan negara lainnya.

Akibatnya, katanya, daya saing produk menjadi lebih rendah dan tidak mampu bersaing secara secara sehat di pasar, baik domestik, maupun internasional.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement