REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia resmi membuka Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KpwBI) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) di Mamuju, Sulbar, Kamis (1/10).
Peresmian dilakukan langsung Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo, disaksikan Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh, dan didampingi para pimpinan daerah tingkat II se-Provinsi Sulbar.
Pembukaan kantor perwakilan tersebut menjadi upaya BI mendukung perekonomian daerah. Sulawesi Barat memiliki pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi yakni sebesar 8,7 persen (yoy) pada kuartal II-2015.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang tercatat sebesar 4,67 persen (yoy). Bahkan, Sulawesi Barat pernah tercatat sebagai provinsi dengan pertumbuhan tertinggi di Indonesia, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 10,02 persen (yoy) pada kuartal III-2014 lalu. Hal itu dinilai menjadi sinyal positif bagi prospek perekonomian Sulbar ke depan.
Sebelumnya, Bank Indonesia melalui KPwBI Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) membawahi Provinsi Sulsel dan Provinsi Sulbar. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) provinsi dan semua kabupaten/ kota dibentuk dalam kerja sama melalui Nota Kesepahaman dengan Kantor Perbendaharaan Negara (KPN) Sulbar, diseminasi Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR), serta pengembangan sektor riil/ UMKM dan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).
Dalam sambutannya, Gubernur BI Agus DW Martowardojo menegaskan komitmen BI bersinergi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk memfasilitasi akselerasi reformasi struktural.
"Kehadiran BI di Provinsi Sulawesi Barat adalah untuk bersinergi sebagai mitra strategis Pemerintah Daerah dalam mengakselerasi reformasi struktural untuk membangun perekonomian daerah, termasuk dalam pengendalian inflasi dan perumusan kebijakan ekonomi daerah," jelas Agus Martowardojo, dalam keterangan resmi.
Bank Indonesia juga akan memastikan kelancaran peredaran uang berkualitas tinggi dalam jumlah dan pecahan yang sesuai dengan kebutuhan bertransaksi di masyarakat.
Selain itu juga mengembangkan layanan transaksi pembayaran non tunai hingga ke seluruh pelosok Sulawesi Barat untuk merangkul seluruh lapisan masyarakat agar terhubung dengan sistem keuangan dan lembaga keuangan formal.
Dalam kaitannya dengan tugas BI di bidang stabilitas sistem keuangan, Bank Indonesia berkomitmen membantu Pemerintah Daerah dalam menjaga sistem keuangan di daerah agar tetap kondusif bagi pembangunan ekonomi.
Caranya, dengan melakukan identifikasi dan pemantauan terhadap sumber-sumber kerentanan yang berpotensi menimbulkan risiko dan ketidakseimbangan pada sistem keuangan.
Bank Indonesia juga akan berkontribusi secara aktif dalam upaya pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah di Provinsi Sulawesi Barat. Terutama yang terkait dengan pengembangan sektor-sektor ekonomi unggulan seperti Kakao dan produk turunannya yang bernilai tinggi seperti Cocoa Butter ataupun kosmetik dan makanan jadi.
Gubernur BI juga menekankan tantangan perekonomian ke depan semakin tidak mudah sehingga diperlukan koordinasi, kerja sama, dan kolaborasi yang efektif di antara para pemangku kepentingan, termasuk Bank Indonesia. Diharapkan, kehadiran Bank Indonesia membawa manfaat optimal bagi masyarakat Provinsi Sulawesi Barat.
Pada kesempatan yang sama, Bank Indonesia juga menyerahkan Program Sosial Bank Indonesia secara simbolis. PSBI tersebut berupa penyediaan fasilitas air bersih melalui sistem pipanisasi bagi sekitar 1.400 warga yang tergabung dalam 512 KK warga Desa Pati di Kabupaten Mamuju.
Selain itu, Bank Indonesia juga memberikan tambahan koleksi buku bagi perpustakaan di tiga perguruan tinggi yakni STIE Muhammadiyah Mamuju, Universitas Tomakaka Mamuju dan Universitas Sulawesi Barat Majene.
Dengan berdirinya KPw BI Sulbar, saat ini BI telah memiliki 45 Kantor Perwakilan Dalam Negeri dan 4 Kantor Perwakilan Luar Negeri yaitu di Singapura, Tokyo, London dan New York.