REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) merespons kondisi Indonesia terkini, pasca aksi demonstrasi besar-besaran yang cukup chaos belakangan ini. Bank Sentral memastikan akan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, di tengah kondisi ketidakpastian saat ini.
Mengutip Bloomberg, rupiah ditutup melemah 147 poin atau 0,90 persen menuju level Rp 16.499,5 per dolar AS pada penutupan perdagangan Jumat (29/8/3025).
"Bank Indonesia akan terus berada di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan kecukupan likuiditas rupiah," kata Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas (DPMA) Bank Indonesia Erwin Gunawan Hutapea dalam keterangan tertulis, Senin (29/8/2025).
Erwin menekankan, BI berada di pasar untuk memastikan nilai tukar rupiah bergerak sesuai nilai fundamentalnya melalui mekanisme pasar yang berjalan dengan baik. Dalam hal itu, BI terus memperkuat langkah-langkah stabilisasi, termasuk intervensi non deliverable forward (NDF) di pasar off-shore dan intervensi di pasar domestik melalui transaksi spot, domestic non deliverable forward (DNDF), dan surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder.
"Bank Indonesia juga menjaga kecukupan likuiditas Rupiah dengan membuka akses likuiditas kepada perbankan melalui transaksi repo, transaksi fx swap dan pembelian SBN di pasar sekunder, serta lending/financing facility," terangnya.