REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Volkswagen tampak berupaya keras memperbaiki kinerja keuangannya guna menutupi kerugian yang diderita akibat skandal perangkat lunak yang terdapat di produknya. 

Hal itu menjadi pembahasan penting para petinggi industri otomotif Jerman tersebut. Namun, mereka tidak membahas masalah penjualan aset ataupun merek tertentu. 

Menurut sumber Reuters yang dekat dengan petinggi Volkswagen adalah yang paling mungkin adalah menjual saham. Itupun bila  kerugian yang harus ditanggung Volkswagen melampaui batas kritis. 

Kabarnya pihak perusahaan telah menyiapkan dana senilai 6,5 miliar Euro. Namun, sejumlah analis meragukan karena kerugian yang harus dibayar melampaui jumlah itu. Kalangan analis juga menilai sejumlah merek terkemuka yang berada di bawah bendera Volkswagen seperti Bugatti, Ducati dan Lamborghini kemungkinan akan dijual guan menutupi kerugian mereka. 

Lembaga pemeringkat Moody S&P and Fitch menyebutkan peringkat negatif bagi posisi sahamnya. "Kami yakin bila ganti rugi melebihi 10 miliar Euro, akan terjadi penarikan modal dalam skala besar," kata analis keuangan dari Bernstein, Max Warburton.  

Skandal yang menerpa Volkswagen itu telah menimbulkan suasan lesu konferensi otomotif di Berlin. "Skandal ini merugikan industri kendaraan Jerman dan insinyur Jerman," kata Helmut Kluger, penerbit dari majalah Automobilwoche. 

Sampai kini belum ditemukan adanya kasus serupa yang menimpa industri otomotif lainnya. Prancis dan Australia juga melakukan penyelidikan atas kemungkinan terjadi kasus serupa di negara mereka. Kalangan industri otomotif khawatir insiden itu telah merugikan penjualan kendaraan bermesin diesel. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika