Rabu 30 Sep 2015 20:11 WIB

Produksi Industri Jepang Terus Menurun pada Agustus

Rep: Binti Sholikah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bendera Jepang
Foto: techgenie.com
Bendera Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Indeks produksi industri (IIPs) Jepang turun 0,5 persen (mtm) pada bulan Agustus 2015. Angka tersebut mencerminkan ekspor yang lemah.

Kontributor utama penurunan itu antara lain, pada produksi dan mesin berorientasi bisnis, mesin listrik, dan industri lainnya. Produksi Agustus lebih rendah daripada yang diantisipasi di semua kelompok industri yang disurvei pada bulan sebelumnya, yang menunjukkan perlambatan tajam dalam permintaan dari daerah secara luas.

Untuk beberapa industri, termasuk industri umum, produksi dan mesin berorientasi bisnis, logam fabrikasi, dan pulp, kertas dan produk kertas, pengiriman menurun lebih cepat daripada produksi meskipun sebagian diimbangi oleh kenaikan pengiriman dalam peralatan transportasi. Hal itu mengakibatkan kontraksi 0,5 persen untuk angka semua industri.

Persediaan naik 0,4 persen, yang mencerminkan bangkitnya industri besi dan baja, produksi dan mesin berorientasi bisnis, bagian listrik dan perangkat, dan industri lainnya. Ini sebagian diimbangi oleh penurunan mesin transportasi dan mesin listrik.

Kepala Ekonom, IHS Global Insight, Harumi Taguchi, mengatakan, industri menunjukkan pemulihan dalam produksi industri, dengan kenaikan 0,1 persen (mtm) pada bulan September dan peningkatan solid 4,1 persen (mtm) pada bulan Oktober. Namun, IHS mengharapkan produksi industri Jepang tetap lemah dalam jangka dekat karena permintaan eksternal lamban dan tingkat yang relatif tinggi persediaan.

"Hasil Agustus bisa berkontribusi pada penurunan kedua secara kuartalan berturut-turut dalam produksi industri dan PDB riil di kuartal ketiga," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (30/9).

 

Sementara tren peningkatan dalam produksi dan pengiriman barang yang bukan tahan lama menunjukkan peningkatan dalam belanja konsumen, permintaan eksternal yang lemah tetap risiko downside.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement