Senin 28 Sep 2015 18:11 WIB

Sebulan, Penyaluran KUR BRI Capai Rp 2,1 Triliun

Rep: Binti Sholikah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga (tengah) serta Agus Nursanto Pimpinan Wilayah BRI (kedua kiri) menyaksikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah dilaksanakan di Kantor Cabang Bank BRI Pasar Minggu, Jakarta, Sela
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga (tengah) serta Agus Nursanto Pimpinan Wilayah BRI (kedua kiri) menyaksikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah dilaksanakan di Kantor Cabang Bank BRI Pasar Minggu, Jakarta, Sela

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat atau KUR (realisasi kumulatif) sebesar Rp 2,1 Triliun, sejak di re-launching pada pekan ketiga Agustus hingga pekan ketiga September 2015. Nominal tersebut diberikan kepada lebih dari 153 ribu pelaku UMKM di seluruh pelosok tanah air.

Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Budi Satria, mengatakan, pencapaian angka Rp 2,1 triliun hanya dalam waktu sebulan merupakan prestasi yang menunjukkan keseriusan Bank BRI dalam melakukan akselerasi penyaluran KUR sejak moratorium dibuka kembali.

"Dari jumlah KUR yang telah disalurkan tersebut, sektor perdagangan masih mendominasi pembiayaan, yaitu sekitar 69,30 persen. Kemudian disusul sektor pertanian 19,95 persen, dan ke sektor ekonomi lainnya,"  ujar Budi dalam keterangan resmi, Senin (28/9).

Budi memaparkan, ada tiga wilayah yang menyerap KUR paling banyak yakni, Sulawesi Selatan sebesar Rp 268,93 miliar (12,41 persen); Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur sebesar Rp 216,02 miliar (9,97 persen); serta Yogyakarta sebesar Rp 203,34 miliar (9,38 persen). Sedangkan sisanya relatif cukup merata di wilayah lainnya di seluruh Indonesia.

Dari segi kualitas kredit, level kredit bermasalah (NPL) KUR BRI tercatat di posisi nol persen. Sementara itu, potensi untuk meningkatkan debitur dari KUR ke pinjaman komersial cukup besar. BRI optimis 153 ribu debitur KUR baru tersebut bakal hijrah ke kredit komersial.

Budi menambahkan, untuk mendorong hijrah tersebut, BRI berupaya melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha yang mendapatkan KUR, sehingga bisnis debitur KUR dapat berkembang. Sebab jika binaan BRI tersebut bermigrasi ke kredit komersial, artinya bisnisnya semakin bagus dan menjadi bankable serta mereka sudah punya aset riil yang dapat menjadi agunan untuk pemberian kredit dengan nominal yang lebih besar.

Lebih lanjut Budi mengungkapkan, untuk dapat meningkatkan penyaluran KUR, BRI memanfaatkan Teras BRI yang berada di pasar-pasar basah dan BRI Unit yang menjangkau daerah-daerah terpencil. Menurutnya, kekuatan BRI salah satunya yakni unit kerja yang mengakar dan terbesar di Indonesia. Hingga saat ini jumlah jaringan mikro, termasuk Teras BRI dan Teras BRI keliling sebanyak 9.033 outlet dengan infrastruktur IT real time online.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement