Selasa 22 Sep 2015 15:45 WIB

Cagamas Buat Sukuk Singapura Tetap Bernafas

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Cagamas
Foto: mstar.com.my
Cagamas

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Perusahaan properti asal Malaysia, Cagamans, menerbitkan sukuk perdana mereka pekan lalu. Ini sekaligus membuat pasar sukuk Singapura kembali bernafas setelah mimpi untuk menjadi pusat keuangan Islam ternyata sempat buyar.

Dilansir dari Reuters, Senin (21/9), Cagamas memberi imbal hasil 2,113 persen untuk sukuk bertenor satu tahun mereka. Nilai ini lebih kecil dari yield obligasi sebesar 3,65 persen untuk tenor yang sama di Malaysia. Sukuk Cagamas ini ditangani oleh OCBC.

Menerbitkan sukuk di Singapura, Cagamas berencana untuk menjadi penerbit sukuk global reguler. Dengan peringkat A3 dari Moody's, Cagaman juga sudah menerbikan obligasi bertenor lima tahun dengan yield 2,745 persen Desember tahun lalu.

Cagaman dikabarkan ingin bisa kembali masuk obligasi valas tahun ini. Tapi volatilitas valas menghambat rencana mereka. Sementara ringgit terus tertekan ke titik terendah dalam 18 tahun terakhir.

Volume sukuk sebesar 2,8 miliar dolar AS diterbitkan di Singapura sejak 2001. Standard & Poor's memprediski akan ada penurunan penerbitan sukuk di sana antara 50 miliar dolar AS hingga 60 miliar dolar AS tahun ini.

Dari data Otoritas Moneter Singapura, sejak 2010, aset perbankan Islam tumbuh 73 persen dan aset kelolaan syariah 22 persen. Para bankir menyebut kendala utama perkembangan keuangan Islam di sana adalan laba.

Menjual sukuk dinilia bukan perkara sulit di Singapura. Namun, imbal hasil kecil tak menarik buat banyak investor.

Selain dinilai kurang insentif, beberapa penerbit sukuk di Singapura menilai biaya dan proses penerbitan sukuk di Singapura pun tidak lebih murah atau lebih cepat dibanding proses penerbitan obligasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement