Rabu 16 Sep 2015 19:56 WIB

Rupiah Melambung, Impor Bahan Baku Industri akan Terus Turun

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ekspor Impor (ilustrasi)
Foto: Republika
Ekspor Impor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Lembaga Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin Indonesia Ina Primiana mengatakan, sampai akhir tahun impor barang modal dan bahan baku industri akan menurun. Pasalnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih terus tinggi dan tidak bisa diprediksi.

"Sudah banyak industri yang mengurangi kapasitas produksinya, karena harga bahan baku menjadi mahal sehingga akibatnya ekspor juga akan menurun," ujar Ina kepada Republika, Rabu (16/9).

Ina menjelaskan, kondisi ini memberatkan hampir semua sektor industri yang bahan bakunya masih mengandalkan impor seperti tekstil dan alas kaki. Bahkan, sejumlah industri menengah sudah mulai layoff akibat mahalnya harga bahan baku. Hal tersebut mengakibatkan permasalahan lain yakni, pemutusan hubungan kerja karyawan.

Menurut Ina, utilisasi produksi bisa turun antara 30 persen sampai 40 persen. Dia mencontohkan, apabila biasanya suatu pabrik memproduksi satu juta maka dengan adanya pelemahan rupiah dan mahalnya harga bahan baku produksinya akan turun antara 600 ribu sampai 700 ribu.

"Semua industri akan menahan produksi, sehingga efeknya industri gak gerak," kata Ina.

 

Ina mengatakan, untuk mengantisipasi hal tersebut pemerintah harus bergerak cepat untuk mengimplementasikan paket kebijakan yang sudah disusun. Menurutnya, pelaku usaha akan mengawal implementasi dari paket kebijakan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement