Senin 14 Sep 2015 15:13 WIB

Industri Munuman Sari Buah Dilirik Investor Inggris

Rep: C03/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Penyederhanaan Perizinan Penanaman Modal: Kepala BKPM Franky Sibarani menggelar konferensi pers, Jakarta, Selasa (7/4).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Penyederhanaan Perizinan Penanaman Modal: Kepala BKPM Franky Sibarani menggelar konferensi pers, Jakarta, Selasa (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sektor industri minuman sari buah ternyata telah memikat investor Inggris untuk menanamkan modalnya di Indonesia.Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan invetor inggris tertarik investasi pada industri minuman sari buah yang terintegrasi langsung dengan perkebunan.

Saat ini, kata Franky Investor sedang melakukan pembicaraan dengan partner potensial dan Tiongkok untuk melakukan joint venture investment di Indonesia.

“BKPM tentu menyambut baik upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi karena dapat memberikan nilai tambah terhadap ekonomi Indonesia, termasuk penyerapan tenaga kerja. Terlebih, investasi sektor makanan dan minuman termasuk industri padat karya yang menjadi salah satu prioritas BKPM,” kata Franky Sibarani usai kegiatan pemasaran investasi di London, Inggris seperti rilis yang diterima Republika, Senin (14/9) siang.

Selain menghadiri kegiatan pemasaran Investasti tersebut Franky pun sempat menghadiri pertemuan Business Form dengan 20 Investor di Inggris. Di mana forum tersebut diselenggarakan oleh BKPM bekerjasama dengan Bank UOB cabang London serta didukung oleh Kedutaan Besar RI di London.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement