Kamis 03 Sep 2015 19:56 WIB

Pedagang Daging Sapi Tagih Janji Jokowi Turunkan Harga

Rep: C37/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Aksi Mogok Pedagang Sapi.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Aksi Mogok Pedagang Sapi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Janji pemerintah untuk menurunkan harga daging masih belum terealisasi. Harga daging di Pasar Baru Bekasi masih berada di atas Rp 100 ribu.

"Harganya masih Rp 110 ribu, nggak turun-turun. Kata Jokowi mau dibikin Rp 90 ribu nanti bulan depan, mana? Sekarang aja sudah masuk tanggal 3 September. Nyatanya di pasar masih gitu-gitu juga harganya," keluh H. Bohir (55 tahun) pedagang daging sapi di Pasar Baru Bekasi, Kamis (3/9).

Menurutnya, mogok dagang yang dilakukannya dan rekan-rekan pedagang daging sapi lainnya beberapa waktu lalu tidak memberikan pengaruh apapun sampai saat ini. Mogok dagang tersebut hanya membuat pemerintah berjanji dan hanya sekedar memberikan angin segar untuk para pedagang.

"Mogok dagang itu nggak ada ngaruh sama sekali. Cuma nunjukin aja ada nggak aksi protes dari kita-kita pedagang," tutur Bohir.

Karena harga yang masih mahal tersebut, Bohir pun hanya bisa menjual sebanyak 1 kuintal daging sapi per hari. Ia tidak bisa menjual lebih dari itu karena pembeli pun mengurangi jumlah daging yang dibeli.

"Belinya berkurang juga, jatuh jauh. Kalau harganya 80 ribu saya jualnya bisa lebih banyak, bisa 2 kuintal. Dulu kita pelanggan sampai 50 orang, sekarang cuma 20 orang," katanya.

Hal bernada serupa juga dituturkan oleh Rahman (56 tahun). Waktu harga di bawah Rp 100 ribu, setiap harinya ia bisa menjual daging sapi sampai 3 kuintal, namun sekarang ini ia hanya bisa menjual sebanyak 2 kuintal. Ia membeli daging sapi dari Rumah Potong Hewan seharga Rp 100 ribu per kilogram dan dijual lagi seharga Rp 110 ribu.

"Untungnya kan tipis banget. Kalau dinaikin lagi lebih dari Rp 110 ribu nanti yang beli tambah berkurang," keluh Rahman.

Itu pun kadang, lanjut Rahman, daging miliknya masih bersisa sehingga harus dijual lagi di esok harinya. Pelanggannya pun berkurang banyak.

"Daging ini kan yang beli biasanya tukang bakso terus yang punya rumah makan. Harganya mahal kayak gini mereka juga ngurangin beli. Jadi kita yang jual juga ngurangin," ujar Rahman.

Ia pun minta pemerintah agar segera merealisasikan janji untuk menurunkan harga daging. Kalau tidak, pedagang daging sapi dan pembeli akan terus merugi. "Yang kita pengen, harga daging bisa cepat turun," ucap Rahman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement