Kamis 03 Sep 2015 19:17 WIB

Ini Strategi Industri Asuransi Jiwa untuk Raih Target pada 2015

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Asuransi jiwa, ilustrasi
Asuransi jiwa, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menargetkan pertumbuhan premi mencapai 20 sampai 30 persen hingga akhir tahun. Pada kuartal total pendapatan premi asuransi jiwa sudah meningkat 26,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu, menjadi Rp 67,82 triliun.

"Pertumbuhan 20 sampai 30 persen, masih dijaga oleh AAJI setiap tahun. Masih on track," ujar Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim, di Jakarta, Kamis, (3/9).

Hendrisman mengungkapkan, untuk mencapai target, industri asuransi mempunyai strategi, terutama dalam menghadapi kondisi pelemahan ekonomi. Ia mengatakan, industri asuransi kini lebih keras dalam edukasi.

Ia juga menambahkan, ada beberapa perusahaan yang akan terkena Risk Based Capital (RBC) dari stress test. "Di hasil usaha dari asuransi di akhir Agustus, saya yakin tidak begitu besar dampak penurunannya," tutur Hendrisman.

Dalam kesempatan itu, Hendrisman pun menjelaskan, struktur investasi di asuransi jiwa masih cukup kuat. Sehingga sampai akhir tahun tetap memiliki RBC yang memenuhi aturan.

Meski begitu, ia tak memungkiri ada perusahaan yang kemungkinan mempunyai RBC rendah sejak ekonomi melambat. "Kalau begitu, mau tak mau harus tambah modal, tapi kalau yang terjadi belum lama, ini perlu relaksasi," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement