REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan sejumlah proyek infrastuktur Indonesia memiliki daya tarik yang luar biasa bagi negara-negara lain. Bahkan, Jepang sampai mengutus Utusan Khusus Perdana Menteri Jepang Hiroto Izumi untuk datang ke Indonesia guna membahas kerja sama sejumlah proyek yang akan dijalankan pemerintah.
Selain Jepang, ternyata Cina juga memiliki ketertarikan luar biasa dengan proyek infrastruktur di Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, menginginkan kompetisi yang fair, transparan, dan terbuka agar Indonesia dapat manfaat semaksimal mungkin baik dari segi teknologi dan keamanan.
Siapa yang akan memenangkan persaingan, Rizal menetapkan kedua negara tersebut harus memiliki sejumlah pertimbangan, seperti soal keselamatan dan kenyamanan, dari segi pembiayaan, sebarapa besar kandungan lokal yang akan digunakan, serta bagaimana kerja sama operasi ke depannya.
"Kita tentu ingin supaya kandungan lokal tinggi, agar nilai tambah industri lokal tinggi, kita ingin lihat negara mana yang tawarkan lokal konten setinggi mungkin," tambah Rizal.
Selain itu, ia ingin tahu bagaimana kerja sama operasinya. Semisal setelah sekian tahun operasi dikelola Cina atau Jepang, kapan akan dikelola oleh bangsa sendiri, karena hal itu penting bagi transfer teknologi.
Usai menemui Jepang, Rizal akan bertemu Cina pada Senin mendatang. Ia akan 'mengadu' siapa di antara kedua negara tersebut yang paling menguntungkan Indonesia.