REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (26/8) pagi, kembali melemah sebesar 11 poin menjadi Rp14.065, dibandingkan hari sebelumnya pada posisi Rp14.054 per dolar AS.
Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pagi ini dibuka turun 27,68 poin atau 0,65 persen menjadi 4.200,82, dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 7,08 poin (1,00 persen) ke level 701,17.
Sebelumnya pada Selasa (25/8) kemarin, IHSG sempat menguat. Namun penguatan tersebut masih dipandang sebatas teknikal rebound. Kecendrungan untuk kembali terkoreksi di kemudian hari masih besar.
"Penurunan kemarin belum tentu menjadi batas terendah," kata Analis Ascend, Agus Susanto Benzainuri, Selasa (25/8).
Menurutnya, tren bearish yang saat ini tengah melanda pasar modal masih bisa berlanjut. Agus mengatakan hingga saat ini pihaknya belum melihat adanya sentimen positif yang bisa menjadi tren bullish.
"Kalaupun sekarang naik itu masih sesaat, belum terlihat adanya confident market atau sentimen positifnya," lanjut dia.
Saat ini, pasar modal domestik masih dibayangi kondisi pasar modal global yang cenderung menurun. ditambah lagi sebanyak 60 persen peletak modal di bursa saham Indonesia masih merupakan investor asing.