Ahad 23 Aug 2015 20:01 WIB

Saham di Wall Street Menurun Tajam

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Djibril Muhammad
Wall Street
Foto: AP/ Louis Lanzano
Wall Street

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) menurun cukup tajam pada perdagangan Jumat lalu. Penurunan ini didorong kekhawatiran melambatnya perekonomian Cina yang akan berpengaruh pada perekonomian dunia.

Penurunan bursa Wall Street pada Jumat, merupakan yang terdalam selama hampir empat tahun terakhir. Aksi jual pun terjadi di bursa Wall Street.

Para investor tak mau membeli saham dengan harga yang dianggap sudah tinggi saat ini, di tengah lesunya perekonomian dunia sekarang. Padahal di awal tahun beberapa saham di Wall Street naik, namun kini volatilitas menjadi tinggi, terutama sejak Cina melakukan devaluasi mata uang yuan.

Banyak analis menganggap, penurunan ini sudah terlalu dalam, dan kemungkinan pekan depan akan naik lagi. "Anda bisa milihat badai yang terjadi karena situasi di Cina," ujar Analis Andrew Frankel, seperti dikutip dari Reuters, Ahad, (23/8).

Indeks Dow Jones turun 530,94 poin atau 3,12 persen menjadi 16.459,75. Lalu indeks S&P 500 turun 64,84 poin atau 3,19 persen ke 1.970,89. Sedangkan indeks Nasdaq turun 171,45 atau 3,52 persen ke 4.706,04.

Investor sendiri akan fokus menunggu data penjualan perumahan di AS pada pekan depan. Mereka pun akan memprediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement