Rabu 12 Aug 2015 18:49 WIB
Reshuffle Kabinet

'Terlalu Lama Pasar Nilai Pemerintah Secara Negatif'

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Layar elektronik menunjukkan pergerakkan harga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (12/8).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Layar elektronik menunjukkan pergerakkan harga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo baru saja mengganti beberapa menterinya, terutama di kementerian bidang ekonomi. Pengamat Pasar Uang Farial Anwar mengatakan, untuk saat ini penggantian menteri tak akan berdampak besar di pasar.

Ia menjelaskan, pasar sepertinya sudah bosan menunggu. "Selain itu hanya sekitar enam orang yang diganti padahal masih ada beberapa yang tidak layak menjadi menteri, dari sisi kinerja tidak pantas," tutur Farial kepada Republika Online, Rabu, (12/8).

Meski begitu, dirinya tetap berharap para menteri baru di ekonomi, seperti Darmin Nasution bisa memberikan perbaikan dari sisi ekonomi. "Mudah-mudahan Pak Darmin bisa memberikan rasa positif dan harapan kepada pelaku pasar," tambahnya.

Ia menambahkan, selama ini pasar sudah terlampau menilai pemerintah secara negatif. Maka Farial berharap kabinet baru mampu berdampak positif, sebab bila pasar semakin negatif, pengaruhnya dapat membuat perekonomian semakin hancur.

"Setidaknya Pak Darmin punya pengalaman seperti di Bank Indonesia, dan Kemenkeu. Tinggal kerjasamanya nanti dengan tim," katanya.

Farial menghimbau, ke depannya pemerintah dan Bank Indonesia harus sejalan serta sinkron terutama dari fiskal dan moneter. Hal itu demi menghadapi kondisi ekonomi global. "Jadi jangan jalan sendiri-sendiri," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement