Senin 10 Aug 2015 00:30 WIB

Setelah Bali, Pertalite akan Dipasarkan di Jawa Tengah

Rep: mutia ramadhani/ Red: Taufik Rachman
Petugas sedang mengisi tangki dengan Bahan Bakar Non Subsidi jenis Pertalite saat uji pasar di SPBU, Jakarta, Jumat (24/7).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang mengisi tangki dengan Bahan Bakar Non Subsidi jenis Pertalite saat uji pasar di SPBU, Jakarta, Jumat (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- PT Pertamina (Persero) secara resmi meluncurkan penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite tahap kedua di Provinsi Bali. Pada tahap pertamanya, Pertamina memasarkan pertalite di Jakarta, Bandung (Jawa Barat), dan Surabaya (Jawa Timur).

"Setelah ini, kami juga akan memasarkan pertalite di Jawa Tengah dan sekitarnya," kata Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang dijumpai di Denpasar, Ahad (9/8).

Pertalite adalah bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) 90. Pertalite dipasarkan di Bali dengan harga Rp 8.400 per liter, di bawah harga pertamax namun di atas harga premium. Jenis ini akan membuat pembakaran mesin kendaraan lebih baik dibandingkan premium dengan kualitas RON 88.

Ahmad berharap pertalite bisa menjadi jawaban pertanyaan konsumen yang menginginkan jenis BBM berkualitas bagus, namun dengan harga terjangkau. Hasil evaluasi dan monitoring di 115 SPBU ditiga kota sebelumnya, kata Ahmad, pertalite berkontribusi 13 persen dari total penjualan BBM yang ada.

Persentase tersebut disebabkan konsumen premium yang beralih ke pertalite. Penjualan premium berkurang dari 76 persen menjadi 66 persen. Penjualan pertamax tetap sebesar 16 persen. Pertamina menargetkan 500 SPBU di Pulau Jawa sudah akan menjual pertalite higga akhir tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement