Sabtu 08 Aug 2015 12:16 WIB

Rupiah Jatuh Karena Ekspektasi Pasar Terus Menurun

Rep: Risa Herdahita Putri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah tukang becak membawa spanduk bertuliskan Save Rupiah di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Kamis (12/3).  (Antara/Yusuf Nugroho)
Sejumlah tukang becak membawa spanduk bertuliskan Save Rupiah di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Kamis (12/3). (Antara/Yusuf Nugroho)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, Jumat (7/8) kemarin kembali anjlok. Kurs tengah Bank Indonesia menurun dari sehari sebelumnya ke level Rp 13.536 per dolar AS.

Ekonom Senior Standard Chartered, Eric Sugandi menyatakan jatuhnya nilai rupiah dalam pasar uang saat ini juga dipengaruhi ekspektasi pasar. "Pasar berekspektasi rupiah menurun dan akan semakin menurun," katanya.

Ia menegaskan perlemahan rupiah saat ini sesungguhnya jauh dari nilai fundamentalnya. Ia menilai secara fundamental rupiah seharusnya masih ada di level Rp 12.000-Rp 13.000 per dolar AS.

Ia mengatakan ke depan kemungkinan the Fed meningkatkan suku bunganya pada Bulan september memang kuat. Bahkan menurutnya, pasar saat ini sudah memperkirakan rupiah akan melemah sejauh Rp 14.000 per dolar AS.

"Akhir tahun bisa jadi rupiah akan sampai ke Rp 13.900 per dolar AS dan ekstrimnya bisa sampai Rp 15.000," ungkap Eric.

Indonesia dalam perlambatan ekonominya, membuat ekspektasi pasar negatif. Meski begitu, optimisme ke depan bukan berarti tak ada sama sekali.

Ia melihat, jika daya beli masyarakat terjaga dan pembangunan infrastruktur akhirnya terealisasi, perubahan ke arah positif akan ada mulai semester II ini. "Pokoknya pemerintah belanja dulu, jangan mikirin target yang lima persen, kalau ini dilakukan tahun depan akan ada perbaikan," cetusnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement