Selasa 04 Aug 2015 14:41 WIB

BI: Ekonomi Indonesia Hadapi Tantangan Kompleks

Rep: Binti Sholikah/ Red: Teguh Firmansyah
BI Rate Bertahan 7,50 Persen: Gubernur Bank Indonesia. Agus D.W. Martowardojo saat konferensi pers BI Rate di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (19/5).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
BI Rate Bertahan 7,50 Persen: Gubernur Bank Indonesia. Agus D.W. Martowardojo saat konferensi pers BI Rate di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (19/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Bank Indonesia mengadakan rapat koordinasi bersama Kemenko Perekonomian, Kemenko Kemaritiman, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian ESDM, Kementerian BUMN dan Bappenas di Jakarta, Selasa (4/8). Rapat tersebt menyimpulkan, perekonomian Indonesia menghadapi tantangan yang cukup kompleks dari sisi eksternal dan domestik.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, tantangan eksternal bersumber dari perekonomian global yang lebih melambat dari perkiraan, harga komoditas yang masih menurun, serta potensi gejolak di pasar keuangan global masih tinggi. Dari sisi domestik, tantangan bersumber dari reformasi fiskal yang belum secepat perkiraan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, volatilitas keuangan domestik yang cukup tinggi, serta kendala struktural lain.

"Menghadapi kondisi tersebut, Pemerintah dan Bank Indonesia sepakat untuk memperkuat koordinasi kebijakan melalui bauran kebijakan moneter, fiskal, dan reformasi struktural untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," jelas Agus dalam konferensi pers di kantor pusat Bank Indonesia Jakarta, Selasa (4/8).

Agus menjelaskan, rapat tersebut juga menyepakati agar stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan tetap terjaga. Inflasi 4 persen plus minus 1 masih akan tercapai pada akhir tahun. Sementara defisit transaksi berjalan (CAD) diperkirakan turun dan berada pada level sehat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement