Senin 03 Aug 2015 15:57 WIB

El Nino Datang, Pemerintah akan Impor Beras?

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Taufik Rachman
Impor beras (ilustrasi)
Impor beras (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan fenomeno El Nino dapat mempengaruhi produksi beras dalam negeri.

Oleh karena itu, saat ini pemerintah tengah mengkaji stok produksi pangan dalam negeri guna memutuskan apakah akan dilakukan impor pangan atau tidak.

"Mempengaruhi pasti tapi berapa besar, ya kan. Kalau besar pengaruhnya barangkali terhadap produk pangan kalau itu apakah perlu kita impor atau tidak. Nanti akan dilakukan studi yang lebih mendalam," kata Sofyan di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (3/8).

Sofyan mengatakan, hasil keputusan terkait impor pangan tersebut akan diputuskan pada pekan ini. Kemudian, hasil itupun akan dibahas dalam rapat kabinet untuk ditentukan.

Selain ketersediaan pangan, lanjut Sofyan, saat ini pemerintah juga tengah mengkaji dampak El Nino terhadap kebakaran hutan, kekeringan, air bersih, serta produksi ikan di Indonesia.

"Berapa banyak dampaknya terhadap kesediaan pangan. Kemudian, kemarin kan rapat El Nino di ratas kabient, El Nino membicarakan tentang dampak terhadap kebakaran hutan, kekeringan, air bersih, produksi ikan," lanjut dia.

Kendati demikian, Sofyan mengatakan fenomena El Nino dapat memberikan dampak positif terhadap produksi ikan. Menurutnya, produksi ikan pun justru akan semakin meningkat.

Sofyan menjelaskan, hingga saat ini produksi beras dalam negeri masih aman hingga November nanti. Stok cadangan beras di Badan Urusan Logistik (Bulog) mencapai sekitar 1,4 juta hingga 1,5 juta ton.

"Tetapi kalau misal El Nino terjadi bukan hanya sampai Oktober  bagaimana nanti implikasi sampai tahun depan. Jadi kita harus punya cadangan yang cukup pada akhir tahun," jelas Sofyan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement