Ahad 02 Aug 2015 14:32 WIB
Daging Sapi Melambung

Harga Daging Sapi di Malang Naik Terus Sejak Lebaran

 Pedagang daging sapi memotong daging untuk dijual di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (30/7).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang daging sapi memotong daging untuk dijual di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (30/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Harga daging sapi di pasar tradisional di wilayah Malang raya naik lagi meski Lebaran telah usai, yakni dari harga Rp 100 ribu per kilogram menjadi Rp 102 ribu-Rp 103 ribu.

Menurut Ketua Paguyuban Penjual dan Jagal sapi di Rumah pemotongan Hewan Kota Malang, Abu Bakar, Sabtu (1/8), kenaikan harga sebesar Rp 2 ribu-Rp 3 ribu per kilogram tersebut sudah disepakati bersama dengan Himpunan Pengusaha Muslim Indonesia (HPMI) Seksi Jagal.

"Kenaikan harga daging sapi tersebut mulai berlaku hari ini (Sabtu). Kami menaikkan harga daging sapi tersebut karena harga dasar sapi di pasaran sudah naik dan kenaikan harga ini juga untuk mencegah kerugian yang lebih besar lagi di kalangan pedagang," ujarnya.

Dia mengemukakan kenaikan harga daging sapi tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Nomor 1/HMPISJ/VII/2015. Dalam SKB itu disebutkan bahwa kenaikan harga daging sapi meliputi dua hal, yakni kenaikan harga daging sapi itu sendiri dan kenaikan harga jerohan.

Jika harga daging sapi naik sebesar Rp 2 ribu-Rp 3 ribu per kilogram, harga jerohan naik sebesar Rp 4 ribu dari harga sebelumnya, sehingga menjadi Rp 34 ribu per kilogram.

Salah seorang penjual daging sapi di Pasar Dinoyo Suliani, mengatakan kenaikan harga daging sapi tersebut sudah sejak menjelang Lebaran 2015. Harga sebelumnya sebesar Rp 96 ribu-Rp 98 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 100 ribu dan H-2 Lebaran lalu naik lagi menjadi Rp 102 ribu-Rp 106 ribu.

"Harga daging yang kami jual bervariasi karena ada daging rawonan, daging lulur, daging kualitas super, daging tetelan, dan daging untuk tahu campur. Hanya saja, selisih harganya memang tidak terlalu signifikan," kata Suliani.

Selain harga daging sapi yang mengalami kenaikan pasca-Lebaran, harga cabai rawit juga meroket. Pada bulan Ramadhan dan Lebaran, harganya tidak terlalu tinggi, namun setelah Lebaran, harganya justru terus naik, mulai dari Rp 25 ribu per kilogram sampai Rp 40 ribu bahkan per hari ini, harganya sudah mencapai Rp 50 ribu per kilogram.

Pedagang bumbu-bumbuan di Pasar Tawangmangu Kota Malang, Sairah, mengatakan kenaikan harga cabai tersebut secara bertahap dan saat inipun masih naik turun. "Tiga hari lalu harganya mencapai Rp 40 ribu per kilogram, kemarin (Jumat) turun menjadi Rp 38 ribu dan hari ini naiknya justru drastis, yakni mencapai Rp 50 ribu," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement