Rabu 29 Jul 2015 02:47 WIB

LDR Gorontalo Tinggi, BI: Ini Fenomena Unik

Rep: Iit Septiyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Warga melintas didekat logo Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (1/7).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga melintas didekat logo Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Kredit terhadap simpanan (LDR) di Gorontalo cukup tinggi. Hal ini karena Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Mei 2015 posisinya hanya Rp 4 triliun sedangkan kreditnya Rp 8,5 triliun, sehingga LDR mencapai 211 persen.

Menurut Deputi Kepala Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo Akhmad Kosasih, kondisi itu menjadi fenomena menari di Gorontalo. "Tentunya bank-bank yang ikut menyalurkan kredit harus pinjam di kantor di luar provinsi Gorontalo, misal dari Manado atau Jakarta, karena dana-dana pinjaman antar kantor jadi dana-dana mahal, dan tentu jadi beban kredit," jelasnya, di Gorontalo, Selasa, (28/7).

Maka BI Gorontalo juga berupaya mengedukasi masyarakat agar menabung. "Kita harapkan kalau menabung dana-dananya masuk ke perbankan," tutur Kosasih.

Ia menambahkan, bila banyak dana masuk, maka perbankan pun mempunyai banyak peluang untuk menyalurkan pembiayaan. Sehingga tak perlu lagi bergantung pada bandar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement