REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melakukan penjualan Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi euro senilai 1,25 miliar euro. Berseri RIEUR0725, surat utang ini bagian dari program Global Medium Term Notes (GMTN) sebesar 30 miliar dolar AS.
Seperti yang dikutip dari keterangan dari Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan, Jumat (24/7), surat utang ini bertenor 10 tahun dengan tingkat kupon 3,375 persen dan yield 3,555 persen. Tanggal jatuh temponya pada 30 Juli 2025.
Total penawaran yang masuk untuk seri RIEUR0725 ini adalah sebesar 2,4 miliar euro, sehingga terdapat oversubscription sebesar 1,9 kali.
Pendistribusian untuk seri RIEUR0725 adalah l7 persen untuk investor Inggris Raya, 9 persen untuk investor
Jerman dan Austria, 8 persen untuk investor Skandinavia dan Swiss, 9 persen untuk investor Eropa lainnya, 37 persen untuk investor Amerika Serikat, 13 persen untuk investor Asia di luar Indonesia, dan 7 persen untuk investor Indonesia.
Berdasarkan jenis investor, pengalokasian penawaran yang diterima kepada asset managers/fund managers adalah sebesar 66 persen, bank atau private banks sebesar l6 persen, asuransi/dana pensiun 9 persen, dan
bank sentral/sovereign funds 9 persen.
Indonesia memperoleh rating BBB- (stable) dari Fitch, BB+ (positive) dari S&P, dan Baa3 (stable) dari Moody's. Joint Lead Managers dan Joint Boolcrunners dalam transaksi ini adalah Deutsche Bank, Societe Generale, dan Standard Chartered Bank, serta bertindak sebagai co-Managers adalah PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri sekuritas.