Selasa 06 Aug 2024 22:01 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Terjaga, Lelang SUN Diminati Investor

Pemerintah pun kembali menawarkan seri SDGs Bond.

Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Foto: Dok Kemenkeu
Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2024 sebesar 5,05 persen (yoy) mendongkrak minat investor terhadap Surat Utang Negara (SUN).

Appetite investor mulai terlihat risk on atas solidnya kondisi perekonomian domestik,” kata Direktur Surat Utang Negara DJPPR Deni Ridwan di Jakarta, Selasa (6/8/2024).

Baca Juga

Selain pertumbuhan ekonomi, inflasi Juli 2024 yang berada pada level 2,13 persen yoy serta afirmasi Sovereign Credit Rating Indonesia pada peringkat BBB dengan outlook stabil oleh lembaga rating S&P juga diyakini memengaruhi minat investor.

Dari pasar keuangan global, The Fed menahan suku bunga acuannya pada FOMC meeting pekan lalu sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar dengan semakin tingginya probabilitas penurunan Fed Fund Rate di bulan September mendatang.

“Minat investor pada lelang SUN hari ini sangat baik tercermin dari naiknya total incoming bids menjadi Rp 66,99 triliun dari Rp 57,19 triliun pada lelang SUN sebelumnya,” ujar Deni.

Dia menambahkan, penerbitan SUN seri baru FR0103 dengan tenor 11 tahun sebagai calon SUN seri benchmark tenor 10 tahun untuk tahun 2025 mendapat sambutan yang sangat positif.

Hal itu tercermin dari incoming bids seri tersebut yang mencapai Rp37,1 triliun atau 55,4 persen dari total incoming bids, dan dimenangkan sebesar Rp10,65 triliun atau 46,3 persen dari total awarded bids. Incoming dan awarded bids seri tersebut merupakan yang terbesar pada lelang hari ini.

Pemerintah pun kembali menawarkan seri Sustainable Development Goals (SDGs) Bond, FRSDG001, pada lelang SUN hari ini dan mendapat respon positif dari investor dengan incoming bids sebesar Rp 1,04 triliun atau 1,55 persen dari total incoming bids.

Minat investor asing pada lelang SUN hari ini tetap kuat dengan total incoming bids sebesar Rp 10,7 triliun. Mayoritas dari incoming bids tersebut berada pada SUN tenor 11 tahun sebesar Rp 6,42 triliun atau 60,03 persen dari total incoming bids investor asing, dan dimenangkan sebesar Rp 1,84 triliun atau 45,19 persen dari total awarded bids investor asing.

“Permintaan investor secara keseluruhan masih dominan pada SUN tenor 5 dan 11 tahun, dengan jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 71,25 persen dari total incoming bids dan 63,04 persen dari total awarded bids,” tambahnya.

Seiring dengan meningkatnya minat investor dan membaiknya kondisi pasar Surat Berharga Negara (SBN), Weighted Average Yield (WAY) obligasi negara yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini turun sebesar 11 sampai dengan 21 basis poin (bps) apabila dibandingkan dengan level WAY lelang SUN sebelumnya.

“Pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp23 triliun pada lelang SUN hari ini dengan mempertimbangkan imbal hasil (yield) SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024, dan kondisi kas negara terkini,” jelas Deni.

Sesuai dengan kalender penerbitan SBN tahun 2024, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2024.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement